Produk Halal Diminati Dunia, RI Harusnya Jadi Pusat Industri

Produk Halal Diminati Dunia, RI Harusnya Jadi Pusat Industri

Nada Zeitalini Arani - detikFinance
Sabtu, 18 Des 2021 11:29 WIB
MUS Halal Convenience Store hadir menjadi alternatif bagi warga Depok untuk berbelanja produk halal kebutuhan sehari-hari dengan konsep kenyamanan.
Foto: dok. MUS

Pada penghargaan IHYA 2021, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi kepada Wakil Presiden selaku tokoh penggerak dan inisiator Ekonomi Syariah, termasuk di dalamnya pengembangan industri halal.

Penamaan kegiatan dengan IHYA, terinspirasi dari salah satu kitab fenomenal karangan Imam Al-Ghazali yaitu Ihya Ulumuddin atau Al-Ihya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara bahasa Ihya Ulumuddin berarti menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama. Kemenperin berharap, dapat ikut memperkuat ekosistem ekonomi syariah pada umumnya, dan industri halal khususnya melalui ajang penghargaan ini," jelas Menperin.

Sebelum pada puncak acara penghargaan, IHYA 2021 diikuti dengan serangkaian kegiatan seperti sosialisasi di beberapa kota antara lain Jakarta, Tangerang, Surabaya dan Makassar. Adapun proses penjurian IHYA 2021 melibatkan juri dari kalangan pembina sektor, Kementerian dan Lembaga terkait, akademisi, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi islam.

ADVERTISEMENT

"Keterlibatan multi stakeholder dalam kegiatan IHYA 2021 menjadi penting, karena menggambarkan IHYA sebagai kegiatan kolaboratif dari semua pihak. Bukan hanya kegiatan Kemenperin semata," tutur Agus.

Kolaborasi juga diwujudkan pada kesempatan yang sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Menteri Agama mengenai Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Industri di Lingkungan Pesantren (Santripreneur). Kerja sama ini bertujuan meningkatkan koordinasi kedua kementerian dalam pengembangan ekonomi dan kemandirian pesantren melalui program Santripreneur.

"Nantinya, Kemenperin dan Kemenag bersama-sama akan menyusun rencana kerja, melakukan promosi dan pembentukan sinergi kemitraan antar pesantren di sektor industri, serta pertukaran data dan/atau informasi untuk penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri di lingkungan pesantren," jelas Menperin.

Kemenperin berharap kegiatan IHYA 2021 dapat menjadi langkah awal bersama dalam rangka membangun ekosistem industri halal nasional, menaikkan reputasi industri lokal dan meningkatkan daya saing industri nasional di tingkat global.


(prf/prf)

Hide Ads