Yusuf Mansur Bicara Rencana IPO 7 Perusahaan-Potensi Bisnis di Pesantren

Yusuf Mansur Bicara Rencana IPO 7 Perusahaan-Potensi Bisnis di Pesantren

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 23 Des 2021 08:00 WIB
Jakarta -

Ustaz Yusuf Mansur berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) terhadap tujuh perusahaan. Hal ini muncul di tengah dirinya yang sedang heboh dituding melakukan penipuan.

Yusuf Mansur mengatakan salah satu perusahaannya yang bakal IPO adalah PT Apel Mas Indonesia (AMI). Dalam hal ini direncanakan dibangun pabrik air minum di tiga titik di Bogor dan akan merekrut karyawan di atas 1.000 orang.

"Ada tujuh malah (perusahaan) yang mau IPO. Pertama itu air," kata Yusuf Mansur dalam program Blak-blakan detikcom, Rabu (22/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya ada perusahaan Paytren (PT Veritra Sentosa Internasional/VSI) yang bergerak di sektor keuangan. Jadwal IPO yang semula direncanakan September 2021, diputuskan Yusuf Mansur mundur ke 2024.

"IPO Paytren mundur ke 2024. Jadi mundurinnya sekalian jauh supaya kuenya digedein dulu, dia kawin dulu dengan e-commerce. Enam ini menarik-menarik, salah satu yang di-IPO-in itu meutilisasi seluruh potensi bisnis pesantren di nusantara," ujar Yusuf Mansur.

ADVERTISEMENT

Dari tujuh perusahaan yang mau IPO, Yusuf Mansur menyebut ada 3-4 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Sedangkan salah satu di antaranya bergerak di bidang sepak bola.

"Salah satu dari tujuh, ada bola, di Tanah Air, tapi namanya belum bisa saya kasih tahu, belum bisa," imbuhnya.

Ustaz Yusuf Mansur rencana IPO bisnis di pesantren. Cek halaman berikutnya.

IPO Bisnis Pesantren

Yusuf Mansur juga berencana melakukan IPO terhadap bisnis di pesantren. Hal itu melihat besarnya potensi bisnis di pesantren yang bisa mencapai Rp 2 triliun per bulan.

"Kita akan IPO-in bisnis-bisnis di pesantren sehingga pemilik bisnis pesantren itu adalah para wali santri juga dan masyarakat umum. Kalau kapitalisasinya rata-rata kisaran Rp 1-2 juta per bulan, berarti kan sudah Rp 2 triliun per bulan, Rp 24 triliun per tahun, ini bisnis bagus masa kagak mau," kata Yusuf Mansur.

"Terserah nanti pemirsa (tanggapannya) 'jadi ustaz kok bisnis', ya terserah silakan narasinya," tambahnya.

Yusuf Mansur menjelaskan bisnis di pesantren itu seperti laundry, hingga makanan dan minuman. Dari laundry saja, keuntungan yang didapat bisa sangat besar.

"Izin Allah nih, di Daarul Quran laundry saja bisa Rp 400-500 juta sebulan, alias setahun bisa Rp 5-6 miliar," bebernya.

Jika keputusan IPO diikuti oleh pesantren lainnya, maka keuntungan bisa ikut dirasakan oleh ribuan pelaku santri di dalamnya.

"Kalau satu pesantren sudah Rp 1 miliar laundry-nya, bagaimana 1.000 pesantren, berarti kan Rp 1 triliun itu. Ada 1.000 murid, 1.000 anak, berarti 1.000 kerupuk, 1.000 kopi, 1.000 sirup, 1.000 teh, 1.000 roti," tandasnya.

(aid/ara)

Hide Ads