Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berhasil membukukan laba bersih Rp 3,37 triliun per November 2021. Keuntungan ini naik 315,44% lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2020 lalu.
Berdasarkan kinerja keuangan hingga November 2021, Holding Perkebunan membukukan total pemasukan sebesar Rp 46,09 triliun atau 13,17 % terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu terdapat kenaikan sebesar 32,33 %. Total aset yang dimiliki pun tercatat naik 3,71% tahun ini sebesar Rp 138,90 triliun.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Abdul Ghani menyampaikan semua capaian yang diraih pihaknya terjadi karena adanya transformasi yang dilakukan di dalam perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transformasi EBITDA yang dijalankan oleh holding dan anak perusahaan membuahkan hasil. Dan ini menjadi bukti PTPN Holding telah benar-benar berubah ke arah yang lebih baik lagi," ungkap Ghani dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021).
Di sisi lain, kinerja keuangan ini pun diraih karena suksesnya upaya peningkatan produksi komoditas yang dikelola Holding Perkebunan. Disertai dengan harga pasar yang mulai membaik.
Hingga November 2021 total produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit mencapai 11,45 juta ton terdiri atas 9,03 juta ton produksi sendiri dan 2,42 juta ton dari pihak ketiga. Total produksi TBS kelapa sawit ini 15,06% lebih tinggi dibandingkan tahun 2020.
Sementara produksi Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi sampai bulan November 2021 mencapai 2.4 juta ton atau naik 14,13% dibandingkan tahun 2020.
Lalu, total produksi karet, tercatat mencapai 155 ribu ton atau 7.46% dari tahun 2020. Sedangkan untuk total produksi gula hingga November 2021 mencapai 765 ribu ton atau 9,5% di atas tahun lalu.
Baca juga: 8 'Bandar' Minyak Goreng RI |
"Pencapaian kinerja keuangan ini juga semakin didongrak oleh kenaikan harga jual dua komoditi utama (Kelapa Sawit, dan Karet) yang menjadi kontributor kenaikan pendapatan komoditi. Kedua komoditi ini juga berhasil mencapai target pendapatan dalam RKAP, yakni kelapa sawit 44,60% dan Karet 10,51% dari RKAP," ujar Ghani.
(hal/zlf)