Warung makan terkena imbas naiknya harga pangan, mulai dari cabai hingga bawang. Bahkan pedagang nasi Padang ada yang menyiasatinya dengan mengurangi bumbu yang disajikan kepada pembeli. Namun ada pedagang yang pasrah dengan keadaan.
Pedagang nasi Padang, Indra menuturkan bahwa atas kenaikan harga bumbu-bumbu dapur, warungnya terpaksa mengurangi porsi bumbu. Sementara harga tidak berubah.
"Ya paling pakainya dikurangin, bumbunya dikurangin," kata dia kepada detikcom, Senin (27/12/2021).
Menurutnya tidak ada pembeli yang komplain atas keputusan mengurangi porsi bumbu di tiap porsi nasi Padang. Dia sendiri merasakan harga bumbu dapur naik sejak pertengahan Desember.
Pedagang nasi Padang lainnya, Katrin hanya bisa pasrah atas kenaikan harga bumbu dapur. Pihaknya tidak berani mengurangi bumbu maupun menaikkan harga. Sebab, hal itu bisa membuat pelanggannya kabur. Menurutnya sudah menjadi risiko bila keuntungannya tergerus akibat meroketnya harga bumbu dapur, telur hingga minyak goreng.
Sementara pedagang nasi Padang, Fitri tak terlalu memusingkan kenaikan harga bumbu dapur. Dia pun tidak mau mengutak-atik harga nasi Padang di tempatnya.
"Nggak, (harga nasi Padang) nggak berubah. Kalau berubah jaman sekarang mah gimana," tambahnya.
(toy/eds)