Cyber Attack! Hal yang Paling Ditakutkan Perusahaan RI di 2022

Cyber Attack! Hal yang Paling Ditakutkan Perusahaan RI di 2022

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 28 Des 2021 16:44 WIB
Ilustrasi keamanan siber
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pandemi Covid-19 secara signifikan telah memaksa untuk mengakselerasi adopsi teknologi. Di sisi lain transformasi digital ini juga dihadapkan kenyataan mengenai kesadaran atau pentingnya terhadap data privacy dan cyber security.

Hasil survei yang telah dilakukan RSM Indonesia ke beberapa perusahaan, diprediksi 68% perusahaan merasa akan adanya cyber-attack di tahun 2022. Sebesar 3% malware akan menjadi potensi cyber-attack terbesar di Indonesia, yang mengakibatkan 46% akan menutup kegiatan operasional dalam organisasi dan 29% lainnya akan merasakan financial loss.

"Serta saat ini hanya 25 % perusahaan yang sudah menggunakan cyber insurance, 57% perusahaan tidak menggunakan cyber insurance dan 18% lainnya tidak yakin dengan penggunaan cyber insurance," papar Senior Manager Technology Risk Consulting Practice RSM Indonesia Erikman Pardamean dalam keterangan resminya, Selasa (28/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partner Technology Risk Consulting Practice RSM Indonesia Ponda Hidajat, menambahkan bahwa tahun 2022 diprediksi beberapa hal ini menjadi ancaman dalam bidang teknologi informasi. Seperti adanya cyber vulnerability, ransomware, tata kelola data dan teknologi informasi, transformasi digital, dan lain sebagainya.

Untuk itu pentingnya bagi para pemimpin organisasi untuk sadar betapa pentingnya mengelola dan menanggulangi cyber-attack di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

"Kita tahu bahwa sudah ada beberapa kejadian kebocoran data di Indonesia. Itulah yang membuat tingkat keamanan data digital harus ditingkatkan lagi. Beberapa langkah juga dapat diambil untuk mencegah cyber-attack. Seperti dengan melakukan update password secara berkala, atau dengan melakukan update private policy, security protocol dan terus menerus mengedukasi user mengenai berbagai model cyber-attack" ujar Ponda.

Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pada tahun 2021 setidaknya sebanyak 994,581, 569 telah terjadi cyber-attack di Indonesia. Cyber-attack paling banyak terjadi pada bulan Mei 2021 dan malware menjadi top traffic anomaly cyber-attack di tahun 2021.

(das/ara)

Hide Ads