Pajak Baru Batal Diterapkan, Orang Kaya AS Bakal Makin Cuan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 30 Des 2021 09:50 WIB
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Partai Demokrat Amerika Serikat (AS), nampaknya telah mengabaikan wacana untuk mengenakan pajak atas saham yang tidak terjual dan aset lainnya. Padahal bila gagasan ini terealisasikan, pemerintah AS dapat meningkatkan pendapatan mereka senilai hampir US$ 2 triliun.

Melansir dari CNBC, Kamis (30/12/2021), dengan tidak adanya pajak atas saham yang tidak terjual dan aset lainnya ini, dinilai hanya akan menguntungkan orang-orang superkaya AS.

Sebagai informasi, hingga saat ini sistem pajak AS dirancang untuk mengenakan pajak pada penghasilan seperti upah dari pekerjaan. Tapi keuntungan saham dan aset lainnya tidak dihitung sebagai pendapatan kecuali dijual.

Itu berarti pemilik aset dapat menunda pajak dengan memegang aset mereka selama bertahun-tahun tanpa menjualnya. Mereka kadang-kadang dapat lolos dari pajak secara langsung jika mereka menyimpan investasi saham tersebut sampai mereka meninggal.

Menurut pakar kebijakan pajak dan profesor di Seton Hall Law School, Richard Winchester, kondisi ini membuat banyak orang terkaya di negara itu membayar pajak yang lebih rendah dari yang seharusnya mereka bayarkan.

"Orang kaya dapat memanipulasi waktu tagihan pajak mereka, dan mereka memanipulasinya dengan cara seperti itu (pendapatan) yang tidak pernah datang," kata Winchester.

Dengan strategi semacam itu, beberapa orang terkaya di AS termasuk Warren Buffett, Jeff Bezos, Michael Bloomberg dan Elon Musk jadi membayar lebih sedikit atau tanpa pajak dibandingkan dengan total kekayaan mereka dalam beberapa tahun terakhir.

"Orang yang sangat kaya tidak membayar pajak penghasilan atas semua pendapatan mereka yang sebenarnya setiap tahun seperti yang kita lakukan," jelas direktur kebijakan pajak federal di Institut Perpajakan dan Kebijakan Ekonomi, Steve Wamhoff.

Simak juga video 'Pegawai Pajak Dapat 'Bonus' dari Jokowi, Tembus Rp 117 juta!':






(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork