Ketua Umum Asosiasi Peternak Layer Nasional, Musbar Mesdi membeberkan biang kerok harga telur ayam di pedagang naik hingga menyentuh Rp 31-32 ribu per kilogram (kg). Hal itu disebabkan oleh meningkatnya biaya logistik yang mengerek harga pakan impor naik.
Salah satu penyebab melonjaknya biaya logistik karena kelangkaan kontainer dan beberapa faktor lainnya. Dia menjelaskan harga pakan saat ini sudah menyentuh Rp 7.000/kg.
"Ini harga step by step naik, dari Rp 5.200 terus sekarang sudah sampai menyentuh Rp 7.000. Kalau sebelum pandemi harga sekitar Rp 4.700 sampai Rp 5.200," kata dia kepada detikcom, Kamis (30/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan telah terjadi kenaikan biaya logistik sekitar 300% untuk bahan baku impor. Hal itu menyebabkan harga bahan baku impor meroket hingga menyentuh Rp 8.000.
Sedangkan harga pakan lokal yang menggunakan jagung juga meroket ke Rp 6.000 per kg. Porsi jagung untuk pakan ayam petelur mencapai 50%. Dengan demikian harga pakan lokal dan impor jika dipukul rata menjadi Rp 7.000 per kg.
"Kalau harga pakan Rp 7.000 per kilo artinya landed cost per kilo telur di tingkat peternak Rp 24.500 (per kg) saat ini ya," sebutnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak juga Video: Jelang Tahun Baru, Harga Cabe Turun-Harga Telur Terus Meroket