Miliarder asal Sri Lanka ini berani memprediksi bahwa bisnis penyedia kartu kredit Visa dan Mastercard akan dikalahkan dengan sistem keuangan kripto, blockchain dan Decentralized Finance (DeFi). Kekalahan itu disebut akan terjadi di tahun ini.
"Pecundang bisnis terbesar menurut saya untuk tahun 2022 adalah Visa dan MasterCard dan jalur pembayaran tradisional dan seluruh ekosistem di sekitarnya," katanya, dikutip dari Business Insider, Senin (10/1/2022).
Menurutnya, sistem pembayaran lama seperti Visa dan Mastercard adalah sesuatu yang tidak perlu ada lagi. Tetapi sistem pembayaran dengan uang digital, seperti kripto yang akan bertahan dalam jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda membaca whitepaper dari proyek-proyek kripto ini, akan bertahan jangka panjang. Anda yang menggunakan Visa/MasterCard tentu akan jangka pendek, karena saya pikir ini adalah kapitalisasi pasar puncak mereka," tambahnya.
Prediksi dia juga diperkuat dengan keputusan Amazon yang telah melarang konsumennya menggunakan kartu kredit Visa di Inggris karena biaya transaksi tinggi.
Bukan hanya perusahaan besar, menurutnya perusahaan kecil juga seharusnya sudah bisa lepas dari transaksi menggunakan Visa maupun Mastercard.
"Saat ini benar-benar tidak perlu lagi sistem pembayaran dengan Visa, MasterCard, dan AmEx. Itu tidak perlu," lanjutnya.
Belum lagi, Visa dan Mastercard diketahui memiliki kinerja buruk pada tahun 2021, dengan harga saham mereka secara kasar datar tahun ini.