Tarif KRL Commuter Line Naik Jadi Rp 5.000 Mulai April 2022?

Tarif KRL Commuter Line Naik Jadi Rp 5.000 Mulai April 2022?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 12 Jan 2022 18:45 WIB
Waktu operasional kereta rel listrik (KRL) kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19. KRL akan kembali beroperasi mulai pukul 04.00 hingga 24.00 WIB.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Tarif KRL Commuter Line bakal naik jadi Rp 5.000 untuk 25 kilometer (km) pertama. Kenaikan yang terjadi sebesar Rp 2.000 dari tarif sebelumnya yang cuma Rp 3.000 untuk 25 km pertama.

Dalam bahan paparan yang dipaparkan Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arif Anwar kenaikan tersebut bakal berlaku mulai April 2022.

Soal kapan kenaikan tarifnya sendiri Arif hanya menjelaskan hal itu diusulkan tahun ini. Dia tidak menegaskan apakah tarif akan naik di bulan April.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk kapannya, yang jelas kita usulkan tahun ini dan memang sedang didiskusikan di Dirjen Perkeretaapian," ungkap Arif dalam diskusi publik virtual yang dilakukan Instran, Rabu (12/1/2022).

Dia mengatakan untuk memutuskan apakah tarif KRL akan naik masih butuh jalan yang panjang. Hal itu harus disetujui terlebih dahulu oleh pimpinan Ditjen Perkeretaapian. Belum lagi ke Menteri Perhubungan.

ADVERTISEMENT

"Ini masih terus didiskusikan dan juga diajukan ke pimpinan. Setelah mendapatkan izin, baru minta persetujuan pak Menteri, setelah itu baru bisa kami umumkan," ujar Arif.

Di sisi lain, Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wawan Ariyanto mengatakan pihaknya tidak akan menolak apabila diminta menaikkan tarif KRL Commuter Line. Menurutnya, bila tarif naik bisa menjadi tambahan pemasukan bagi KAI.

"Kenaikannya kapan? Ya kalau kami prinsipnya siap saja akan ikuti pemerintah. Dengan kenaikan tarif ini kita bisa mendapatkan lebih banyak fresh money," ungkap Wawan di acara yang sama.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Biaya Operasional Naik

Dia mengaku pihaknya memang butuh kenaikan tarif karena biaya operasional makin meningkat. Khususnya untuk urusan kebutuhan protokol kesehatan dan peningkatan aksesibilitas KRL dan stasiun.

"Biaya operasional kami masih akan meningkat, terlebih lagi di masa pandemi. Kami harus memenuhi kebutuhan protokol kesehatan di layanan kami. Kemudian kami juga harus meningkatkan aksesibilitas KRL dan stasiun," ujar Wawan.

Wawan juga mengatakan selama ini penambahan layanan baik perjalanan maupun infrastruktur stasiun juga dilakukan KCI, bahkan hal itu dilakukan di tengah kondisi pandemi.

Sama seperti yang disebutkan Arif, Wawan juga mengatakan tarif KRL telah lama tidak mengalami kenaikan. "Tarif KRL ini belum pernah naik sejak 2015," ujarnya.


Hide Ads