Hasil Polling: Mayoritas Tak Setuju Jika Tarif KRL Naik Jadi Rp 5.000

Hasil Polling: Mayoritas Tak Setuju Jika Tarif KRL Naik Jadi Rp 5.000

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 18 Jan 2022 09:59 WIB
Tarif KRL commuter line bakal naik menjadi Rp 5.000 masih dalam kajian. Usulan tersebut masih didiskusikan sebelum disampaikan ke Menhub.
KRL Commuter Line/Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Ditunda karena Pandemi

Pembaca lainnya meminta tarif KRL ditunda karena situasi ekonomi dan pendapatan masih terdampak pandemi COVID-19. Kalau pun ada kenaikan, diharapkan ada subsidi dari pemerintah.

"Tidak Setuju. Pemerintah justru harus mendukung moda transportasi publik massal untuk mengurangi kemacetan dan lain-lain. Jadi harusnya KAI bicara dengan Kemenkeu untuk alokasi dana atau budget operasional," kata Kp Siregar.

Dari mereka yang setuju tarif KRL dinaikkan, menganggap tarif Rp 5.000 untuk 25 km pertama masih terjangkau. Dengan begitu diharapkan pelayanan yang sudah baik ini bisa ditingkatkan lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asalkan dibarengi dengan pelayanan lebih baik dan jadwal lebih tepat waktu, agar tidak membuat penumpang menumpuk pada jam sibuk," tulis Muhamad Napis.

Pembaca lain yang sepakat tarif KRL naik karena menginginkan proyek-proyek KAI tidak mangkrak. "KAI utangnya banyak bos, itu LRT sama Kereta Cepat yang penting bisa kelar daripada mangkrak," tutur Keplak Ndasmu.


(aid/ara)

Hide Ads