Wamenkeu: Pengusaha Sehat Pasti Punya Utang!

Wamenkeu: Pengusaha Sehat Pasti Punya Utang!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 25 Jan 2022 13:18 WIB
Wakil Menteri Keungan, Suhasil Nazara
Wamenkeu Suahasil Nazara/Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan utang adalah alat untuk ekspansi. Bahkan, menurutnya pengusaha yang sehat adalah yang punya utang.

Dia menjelaskan utang harus dijadikan alat dan bukan menjadi hal yang harus dihindari. Ekspansi usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi pun tak ada salahnya dibiayai dengan utang.

"Utang itu adalah alat kita, termasuk saya sampaikan ke teman-teman HIPMI kalau pengusaha itu katanya kalau sehat itu pasti punya hutang. Itu karena utang memungkinkan untuk ekspansi," ungkap Suahasil dalam Indonesia Economic Outlook 2022 yang diselenggarakan HIPMI, Selasa (25/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malah saat ini Suahasil berharap agar pengusaha mulai siap untuk berutang. Pasalnya, permintaan dan konsumsi di tengah masyarakat mulai meningkat.

"Kalau teman-teman itu siap berutang, moga-moga sebentar lagi siap berutang. Jadi kan teman-teman pengusaha melihatnya asal ada demand kita cari pembiayaan," kata Suahasil.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan laporan yang dia dapatkan dari sektor keuangan, Suahasil memaparkan pertumbuhan kredit Indonesia tumbuh subur di akhir 2021 kemarin. Per bulan Desember, pertumbuhan kredit di Indonesia telah mencapai 5,2%. "Malah kita penginnya kita double digit, sehingga dunia usaha punya sumber ekspansi," sebutnya.

Bukan cuma pengusaha, menurutnya pemerintah pun butuh utang untuk menyeimbangkan APBN. Apalagi banyak yang perlu dibiayai APBN selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Tapi dia menegaskan meskipun menarik utang, pemerintah akan melakukannya secara hati-hati dan kredibel.

"Defisitnya itu harus dibiayai. Tapi, dari mana? Dibiayai dengan utang. Bikin utangnya harus hati-hati, maka kita cari cara terus. Kita koneksi dengan BI dan otoritas moneter bagaimana membuat pembiayaan utang yang cukup kredibel," ujar Suahasil.

Salah satunya adalah pembelian surat berharga negara yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). "Misalnya di 2021 ada SKB 3 yang bentuknya BI membeli surat utang pemerintah langsung," sebutnya.

Surat utang itu menurutnya ada yang pakai bunga, ada juga yang tidak pakai bunga. Dia memaparkan yang tidak pakai bunga itu biasanya untuk keperluan kesehatan, sementara kegiatan pemerintah lainnya tetap berbunga.




(hal/zlf)

Hide Ads