Akurnya hubungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terungkap saat menghadiri rapat kerja di Komisi I DPR, Kamis (27/1) lalu. Ada momen Prabowo membantu menggeser kursi agar Sri Mulyani duduk dengan nyaman.
Hubungan Prabowo dan Sri Mulyani saat ini memang jauh berbeda dengan dulu. Apalagi, ketika pemilihan presiden (Pilpres) berlangsung. Kala itu, hubungan Prabowo dan Sri Mulyani bisa dibilang sangat panas.
Dalam catatan detikcom, Prabowo sempat mengkritik keras pemerintah soal utang. Menurutnya, utang pemerintah terus menumpuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Prabowo kala itu menegaskan jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang.
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019) silam.
Bukan itu saja, pria yang pernah maju di Pilpres 2014 lalu itu juga menyebut kondisinya sudah stadium lanjut.
"Saudara-saudara saya menerima dukunganmu, sebagai kehormatan tapi jangan mengira saya ini orang sakti yang bisa dengan tongkat saya simsalabim selesai, tidak bisa. Ini kalau ibarat penyakit saya katakan stadium sudah cukup lanjut sudah lumayan parah. Utang menumpuk terus," tambah Prabowo.
Sri Mulyani sendiri beberapa kali hanya melempar senyum menanggapi pernyataan Prabowo tersebut. Namun, Sri Mulyani kemudian memberikan balasan yang menohok lewat puisinya. Berikut sebagian petikan puisi tersebut:
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami menyelesaikan
Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan Untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan
Puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh
Hubungan Prabowo dan Sri Mulyani perlahan adem. Terutama, ketika Prabowo masuk ke kabinet. Ada momen penuh tawa ketika mereka akan mengikuti rapat terbatas pada tahun 2019 lalu.
(acd/das)