Padahal jika dikelola sendiri oleh Indonesia, data center ini bisa dimanfaatkan untuk membangun dan mengelola negara. Secara sederhana, data tersebut bisa melihat bagaimana perilaku, lifestyle dan pilihan politik dari masyarakat juga.
"Nah bagaimana pemerintah kita memanfaatkan itu untuk mengelola negara ini dengan baik? Kalau datanya itu kita nggak punya hak untuk akses itu," ungkapnya.
Menurut Toto, potensi ukuran data center Indonesia menjadi besar itu benar-benar bisa terjadi. Hal ini dibuktikan dengan perusahaan teknologi di dunia, Google, Amazon, Microsoft, dan Alibaba yang mulai meletakkan data center pelanggannya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk melayani market Indonesia untuk cloud computing services mereka. Itu salah satu driver hyper scaler nasabah besar-besar. Ini belum kita konter provider Facebook, TikTok dan lain lain untuk meletakkan servernya di Indonesia. Itu belum. Jadi masih banyak depannya," ungkapnya.
"Jadi potensi size data center di Indonesia menjadi besar is real," pungkasnya.
(eds/eds)