Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga turut berkontribusi paling besar pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), yakni mencapai 52,91%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan angka konsumsi rumah tangga ini tumbuh 3,55% secara tahunan. Angka ini membaik jika dibandingkan kuartal III-2021 yang hanya tumbuh 1,02% dan kuartal IV-2020 lalu yang tercatat minus 3,61%.
"Untuk komoditas yang mempengaruhi ke konsumsi rumah tangga adalah makanan dan minuman share-nya 40,73%, kemudian diikuti oleh transportasi dan komunikasi 20,68% serta perumahan," kata dia dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Ekonomi RI di 2021 Tumbuh 3,69% |
Dari data BPS juga disebutkan andil produk makanan dan minuman terhadap subkomponen 1 konsumsi rumah tangga tahun 2021 terdiri dari makanan dan minuman tidak beralkohol 83,3%.
Kemudian dari kategori makanan seperti beras, roti dan sereal 19,5%, daging 6,4%, serta ikan 11,2%. Selanjutnya susu, keju, dan telur 7,7%. Kemudian minyak dan lemak 3,1%.
Selain itu buah 6,2%, sayuran 13,6%. Ada juga gula, selai, cokelat dan penganan 3,7% hingga produk makanan yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain (ytdl) 6%.
Kemudian untuk minuman beralkohol 5,9%. BPS juga mencatat pengeluaran untuk tembakau atau rokok dan minuman beralkohol (didominasi tembakau) 16,7%.
(kil/ara)