Ikea hingga Apple Kena Sentil soal Perubahan Iklim, Dinilai 'Lebay'

Ikea hingga Apple Kena Sentil soal Perubahan Iklim, Dinilai 'Lebay'

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 08 Feb 2022 09:50 WIB
Penampakan Terkini IKEA Sentul CIty
Foto: Danang Sugianto

Disimpulkan bahwa secara keseluruhan, strategi yang ada -jika diterapkan- akan mengurangi emisi paling banyak 40%, bukan 100% yang tersirat dalam istilah net zero.

Setidaknya hanya tiga dari 25 perusahaan yang jelas berkomitmen untuk menghilangkan 90% emisi karbon dari produksi dan rantai pasokan mereka. Mereka adalah Maersk, Vodafone, dan Deutsche Telekom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara perusahaan berbicara tentang janji iklim mereka juga merupakan masalah besar menurut studi tersebut. Day menyebut ada kesenjangan besar antara apa yang dikatakan perusahaan dan kenyataan, dan konsumen cenderung merasa sulit untuk menentukan kebenarannya.

"Judul utama yang terdengar ambisius dari perusahaan terlalu sering tidak memiliki substansi yang nyata. Bahkan perusahaan yang kinerjanya relatif baik melebih-lebihkan tindakan mereka," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan salah satu area yang paling kontroversial adalah apa yang dikenal sebagai emisi hilir atau hulu yang diciptakan oleh aktivitas yang secara tidak langsung terkait dengan perusahaan.

Misalnya, laporan tersebut mengatakan 70% dari jejak iklim Apple diciptakan oleh emisi hulu, termasuk konsumsi listrik oleh konsumen yang menggunakan ponsel Apple, laptop, dan produk lainnya. Banyak perusahaan tidak memasukkan emisi ini dalam rencana iklim mereka.

Daftar lengkap perusahaan yang dianalisis adalah Maersk, Apple, Sony, Vodafone, Amazon, Deutsche Telekom, Enel, GlaxoSmithKline, Google, Hitachi, Ikea, Vale, Volkswagen, Walmart, Accenture, BMW Group, Carrefour, CVS Health, Deutsche Post DHL, E.On SE, JBS, Nestle, Novartis, Saint-Gobain, Unilever.

Beberapa perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan beberapa metode yang digunakan dalam laporan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk mengambil tindakan untuk mengekang perubahan iklim.

Amazon menyatakan telah menetapkan target ambisius karena pihaknya tahu bahwa perubahan iklim adalah masalah serius, dan tindakan yang diperlukan sekarang lebih dari sebelumnya.

"Sebagai bagian dari tujuan kami untuk mencapai nol karbon pada tahun 2040, Amazon sedang berjalan untuk mendukung operasi kami dengan 100% energi terbarukan pada tahun 2025," kata Amazon dalam pernyataannya.

Sementara Nestle menyatakan pihaknya menyambut pengawasan atas tindakan dan komitmen perusahaan terhadap perubahan iklim.

"Namun, laporan Corporate Climate Responsibility Monitor (CCRM) dari New Climate Institute kurang memahami pendekatan kami dan mengandung ketidakakuratan yang signifikan," tegas Nestle.

Ikea mengatakan kepada BBC News bahwa pihaknya menyambut baik dialog dan pengawasan terhadap komitmen dan tujuan iklim perusahaan.

"Laporan baru oleh New Climate Institute adalah tambahan yang konstruktif untuk ini," papar Ikea.

Dan Unilever berkomentar bahwa pihaknya berbagi perspektif yang berbeda tentang beberapa elemen laporan tersebut. Namun pihaknya menyambut baik laporan itu.

"Kami menyambut baik analisis eksternal tentang kemajuan kami dan telah memulai dialog yang produktif dengan New Climate Institute untuk melihat bagaimana kami dapat mengembangkan pendekatan kami secara bermakna," tuturnya.

Google mengatakan pihaknya dengan jelas mendefinisikan ruang lingkup komitmen iklim perusahaan dan secara teratur melaporkan kemajuannya dalam Laporan Lingkungan tahunan, di mana data energi dan emisi gas rumah kaca dijamin oleh auditor independen, Ernst & Young.

Apple tidak menanggapi langsung laporan tersebut tetapi mengatakan bahwa pihaknya memiliki rencana untuk mengurangi jejak karbonnya.


(toy/fdl)

Hide Ads