Penyebaran COVID-19 kembali meningkat dengan kasus varian Omicron. Pemerintah juga menempuh langkah PPKM level 3 di berbagai wilayah.
Menanggapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) meyakini jika pemerintah bisa bekerja maksimal untuk mengatasi hal ini dengan cepat.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan jika masyarakat harus mendukung upaya tersebut untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saja ini upaya bersama untuk segera mengatasi Omicron, melindungi masyarakat, memulihkan kesehatan dan memulihkan ekonomi kita," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (10/2/2022).
Perry menjelaskan sesuai dengan asesmen pemerintah, Omicron ini akan berdampak pada Februari dan puncaknya beberapa minggu ke depan dan kemudian akan menurun.
Dia menyebut tentu seluruhnya berdasarkan dengan upaya vaksinasi dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Selanjutnya akibat penyebaran ini mobilitas manusia akan terdampak dan menurun. Kemudian akan membaik pada bulan Maret dan seterusnya.
Menurut Perry dampak Omicron kepada Pertumbuhan ekonomi kuartal I secara keseluruhan tidak akan berpengaruh signifikan. "BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2022 ini akan terus meningkat dan kami sampaikan PE Indonesia 2022 akan lebih tinggi," jelas dia.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya konsumsi masyarakat. Naiknya investasi dan banyaknya stimulus yang diberikan.
"4,7% sampai 5,5% itu adalah perkiraan kami dan untuk kuartal I masih tumbuh relatif tinggi," ujarnya.