Ketika pemerintah New York sedang merancang peraturan untuk legalitas ganja sebagai rekreasi, beberapa pengusaha malah memberikan ganja sebagai hadiah atau bonus kepada konsumen.
Kantor Manajemen Ganja (The Office of Cannabis Management/OCM) sudah menyurati puluhan perusahaan yang dicurigai menjual ganja secara ilegal. Perusahaan tersebut diminta berhenti memberikan ganja sebagai bonus atau bakal dikenakan denda, tuntutan pidana, dan ancaman bagi peluang mereka mendapatkan lisensi ganja ketika legal.
"New York sedang melegalisasi ganja dan memastikan produk teruji dan aman bagi konsumen," kata Direktur Eksekutif Kantor Manajemen Ganja (OCM), Chris Alexander dikutip dari AP News, Jumat (11/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tidak dijelaskan siapa saja yang mendapatkan surat teguran dari otoritas tersebut. Pemilik Hempsol Cannabidiol (CBD), Jim Mackenzie mengatakan bahwa dirinya tidak menerima surat teguran itu, tapi ia tidak lagi memberikan bonus ganja kepada pelanggan.
"Tetapi saya akan melakukan apa yang diinginkan negara karena tujuan saya adalah memiliki izin negara (ganja)," kata Mackenzie.
Ketika pemerintah setempat sedang menyusun aturan untuk melegalkan penjualan ganja, beberapa bisnis menawarkannya sebagai bonus kepada para pelanggan.
New York diperkirakan menjadi salah satu pasar ganja legal terbesar di AS. Banyak pengusaha yang telah menunggu hampir setahun upaya legalisasi ganja ini.
"Ada rasa frustraasi karena orang-orang sangat senang dengan hal ini," kata Pengacara Bisnis Buffalo, Joseph Schafer.
Lihat juga video 'Perusahaan di Bangkok Bikin Pizza dengan Topping Ganja':