AS Pengekspor Kedelai Terbesar ke RI
Nah, AS jadi salah satu negara terbesar pengekspor kedelai ke Indonesia. Dengan adanya inflasi di AS maka harga kedelai pun ikut terkerek naik dan ujungnya harga tempe dan tahu ikutan naik.
Sampai saat ini, menurut laporan Aip, kenaikan harga kedelai impor masih terus terjadi, semua bergantung pada harga kedelai global di AS dan Brasil. Yang membuat Aip dan kawan-kawannya lebih pusing lagi adalah kenaikan harga terjadi dalam hitungan hari. Setiap hari ada saja kenaikan harga, mulai dari rentang Rp 50-200 per kilogram (kg).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang harga kedelai naik terus setiap hari oleh importir. Rata-rata naik Rp 100, kadang Rp 50, kadang Rp 200 tergantung harga kedelai global di Amerika dan Brasil," kata Aip.
Aip memaparkan harga kedelai bagi perajin saat ini berada di rentang Rp 11.000-12.000 per kg. Padahal harga kedelai pernah berada di rentang harga Rp 5.000-10.000 per kg saja. Semua tergantung letak daerah, makin jauh dari pelabuhan atau gudang maka harga kedelai bakal dipatok lebih mahal. Di Jakarta saja harga kedelai sudah menyentuh Rp 11.500 per kg.
Dengan harga kedelai semahal itu, dia mengatakan perajin meminta kenaikan sekitar Rp 500-1.000 pada harga tempe. Misalnya, pada awalnya harga tempe 500 gram di tingkat perajin harganya Rp 5.000-6.000 mungkin akan naik jadi Rp 5.500-6.500.
Sementara untuk harga tahu, yang tadinya seharga Rp 50 ribu per papan cetakan akan dinaikkan Rp 2.000-5.000. Per potongnya kemungkinan akan berkisar Rp 500-600.
(hal/ara)