Pesawat Garuda Berkurang Lagi demi Tekan Utang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 15 Feb 2022 21:00 WIB
Pesawat Garuda Indonesia/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Garuda Indonesia kembali mengurangi armada pesawatnya. Sebanyak dua pesawat Boeing 777-300 ER bakal dikembalikan ke lessor.

Langkah ini dilakukan dalam rangka restrukturisasi utang sewa pesawat. Pada hari Minggu 13 Februari kemarin, Garuda sudah mengembalikan satu pesawat Boeing 777-300 ER dari total dua armada yang akan dikembalikan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan pengembalian pesawat ini adalah bagian dari tindak lanjut kesepakatan negosiasi early termination atau percepatan pengembalian armada dengan lessor Altavair.

"Pengembalian 1 pesawat B777-300 ER dengan nomor registrasi PK-GIE tersebut diberangkatkan pada Minggu sore pukul 16.00 WIB dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta menuju Victorville, California," papar Irfan dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/2/2022).

Pengembalian armada B777-300 ER Garuda Indonesia yang kedua direncanakan pada Maret 2022. Irfan menjelaskan pihaknya akan terus mengintensifkan negosiasi bersama dengan lessor lainnya, utamanya terkait dengan rencana percepatan pengembalian armada mengacu pada aspek legalitas dan compliance yang berlaku.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia dalam mengoptimalkan strategi restrukturisasi armada selaras dengan langkah transformasi bisnis dan pemulihan kinerja.

"Diperolehnya kesepakatan langkah percepatan pengembalian armada bersama lessor pesawat ini menjadi sinyal positif bagi akselerasi pemulihan kinerja Garuda Indonesia yang turut dicapai melalui negosiasi dan komunikasi yang berlangsung konstruktif dan solid dengan mengedepankan kepentingan seluruh pihak," kata Irfan.

Rangkaian pesawat yang dikembalikan Garuda di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Erick Thohir Sebut 4 Lessor Garuda Setujui Restrukturisasi Utang






(hal/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork