Jumlah kasus COVID-19 terus meningkat. Pada Kamis (17/2), jumlah Jumlah kasus virus Corona COVID-19 bertambah 63.95, sehingga total menjadi 5.030.002. Tidak sedikit juga tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar sewaktu merawat pasien COVID-19 karena satu dan lain hal, termasuk dari karakteristik virus varian Omicron yang cepat menyebar.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mendapat laporan banyak tenaga kesehatan terpapar Covid-19 varian Omicron. Laporan paling banyak datang dari Pulau Jawa, kemudian disusul Sumatera.
Beberapa wilayah di Pulau Jawa yang melaporkan tenaga kesehatan terjangkit Covid-19 ialah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah. Kondisi tenaga kesehatan saat ini bergejala sedang dan tanpa gejala
"Jadi kondisi yang mulai sudah banyak terpapar itu ada di Jawa dan kemudian sebagian di Sumatera. Beberapa dokter sudah terpapar, tapi Alhamdulillah kondisinya masih dengan gejala OTG dan gejala ringan. Belum sampai ada yang gejala sedang berat sebagian besar," ujar Ketua PB IDI terpilih, Adib Khumaidi.
Penularan covid-19 kepada tenaga kesehatan salah satunya saat melakukan operasi. Namun, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Aditomo Widarso, SpB-KBD tak menyarankan untuk menunda pengobatan yang mengharuskan melakukan operasi.
"Masa pandemi memang belum berakhir, namun jangan sampai Anda menunda pengobatan karena hal tersebut justru dapat berakibat fatal terutama jika Anda mengalami gejala seperti BAB berdarah, sakit perut yang sangat hebat, mual, muntah, dan disertai demam karena kondisi tersebut harus mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Dengan protokol yang ketat dan terpisah untuk pasien infeksius dan non infeksius, penanganan pasien dapat dilakukan dengan maksimal," ujar dr Aditomo, Jumat (17/2/2022).
Rekomendasi American College of Surgeons (ACS), tindakan operasi pasien Covid-19 ditangani di kamar operasi bertekanan negatif. Kamar Operasi Bertekanan Negatif tidak sama dengan kamar operasi biasa. Kamar operasi bertekanan negatif adalah kamar operasi yang di desain dengan membuat tekanan udara di dalam ruang operasi menjadi negatif.
Sehingga akan mengunci perputaran udara di ruangan tersebut supaya udara yang di dalam ruangan tidak keluar, bahkan ketika pintunya terbuka pun udara dari dalam ruangan tekanan negatif tidak dapat keluar menyebarkan bakteri maupun virus yang ada di dalam ruang kamar operasi.
Udara yang sudah terkontaminasi di dalam ruangan bertekanan negatif akan disaring dan diproses terlebih dahulu melalui HEPA filter. HEPA filter ini dapat menghilangkan 99.97 persen droplet nuklei, sebelum dikeluarkan ke udara bebas di luar rumah sakit.
Aditomo mengatakan, Mayapada Hospital, baik di Surabaya dan unit lain, mempunyai Kamar Operasi Tekanan Negatif dengan alur terpisah antara pasien infeksius (termasuk infeksi Covid-19) dengan non infeksius. "Sehingga aman bagi pasien membutuhkan tindakan operasi emergensi dan terencana," jelas dia.