Ukraina-Rusia Memanas, Maskapai Ramai-ramai Batalkan Penerbangan

Ukraina-Rusia Memanas, Maskapai Ramai-ramai Batalkan Penerbangan

Iffa Naila Safira Widyawati - detikFinance
Selasa, 22 Feb 2022 09:34 WIB
Wide-angle view of a modern aircraft gaining the altitude outside the glass window facade of a contemporary waiting hall with multiple rows of seats and reflections indoors of an airport terminal El Prat in Barcelona
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Jakarta -

Dua maskapai yaitu Air France dan Lufthansa Group, menangguhkan penerbangan ke Ukraina karena kekhawatirannya akan invasi yang dilakukan Rusia.

Air France mengatakan bahwa mereka akan membatalkan penerbangan ke dan dari Kyiv, pada Selasa pagi.

"Air France akan secara teratur menilai kembali situasi dan mengingatkan bahwa keselamatan dan keamanan penerbangannya, pelanggan, dan awaknya adalah keharusan mutlak," kata Air France dikutip dari CNN, Senin (21/02/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan Air France, Lufthansa Group juga melakukan ini karena merupakan tindakan pencegahan demi keselamatan penumpang dan awak maskapai.

"Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami setiap saat. Karena situasi saat ini di Ukraina, maskapai Lufthansa Group menangguhkan penerbangan reguler mereka ke Kyiv dan Odessa," kata Lufthansa Group.

ADVERTISEMENT

Diketahui penangguhan penerbangan anggota Lufthansa Group yaitu Swiss International Air Lines, Eurowings dan Austrian Airlines akan berjalan hingga akhir bulan.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Oleh karena itu, Lufthansa Group yang biasanya menjalankan 94 penerbangan ke dan dari Ukraina, mengatakan akan menjadwal ulang penumpang-penumpangnya dan diganti ke rute alternatif.

Selain itu, penerbangan Lufthansa Group ke Lviv, akan tetap berjalan seperti biasa. Karena Amerika Serikat (AS) telah memindahkan kedutaannya dari Kyiv ke Lviv minggu lalu.

Tindakan penangguhan ini merupakan tindakan pencegahan. Mengingat pada 2014, penerbangan Malaysia Airlines dari Amsterdam ke Kuala Lumpur jatuh di Ukraina Timur dan menewaskan 298 jiwa.

Berdasarkan penyelidikan, pesawat Malaysia Airlines terkena peluncur rudal milik militer Rusia, namun Rusia berulang kali membantah akan hal itu.

(ara/ara)

Hide Ads