Rusia Serang Ukraina, Harga Emas Kok Malah Melambung?

Rusia Serang Ukraina, Harga Emas Kok Malah Melambung?

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 24 Feb 2022 16:55 WIB
Gold ingots in the Siberian city of Krasnoyarsk, Russia, on Nov 22, 2018. A search of the woman led to the discovery of eight pieces of gold weighing a total of nearly 1.9kg.PHOTO: REUTERS
Foto: REUTERS
Jakarta -

Harga emas melambung saat aset investasi lainnya berdarah-darah. Hal itu kembali terbukti saat gejolak geopolitik Rusia dan Ukraina semakin memanas.

Sering kali emas menjadi instrumen yang dipilih investor untuk mengamankan portofolionya. Ketika instrumen investasi lain seperti saham, obligasi dan mata uang bergejolak biasanya harga emas akan naik.

Oleh sebab itu, emas dijuluki sebagai safe haven. Itulah mengapa ketika ada guncangan seperti perang Rusia dan Ukraina, emas menjadi tempat menyelamatkan aset para investor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan saat ini harga emas dunia berada di level US$ 1.945 per troy ons. Ia harga emas akan melambung terus hingga menyentuh level US$ 2.000 per troy ons pada Maret 2022.

Dia menjelaskan di tengah geopolitik antara Rusia dan Ukraina memang emas menjadi pilihan spekulan untuk kembali mengkoleksi logam mulai. Menurutnya, ini waktu yang tepat untuk melakukan pembelian.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah bilang kemarin di saat koreksi itu menjadi kesempatan besar baik untuk pembelian harga emas dunia, waktu itu masih US$ 1.894/troy ons. Tadi pagi US$ 1.948/troy ons," ucapnya kepada detikcom, Kamis (24/2/2022).

Dihubungi terpisah, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan di tengah serangan yang dilakukan Rusia di Ukraina memang membuat pasar keuangan khawatir.

"Kekhawatiran pasar ini terefleksikan dari penurunan harga aset-aset berisiko seperti saham dan nilai tukar negara lainnya terhadap dollar AS," ungkapnya.

Oleh sebab itu, kini pelaku pasar masuk ke aset yang lebih aman, salah satunya komoditas emas. Inilah sebabnya emas dijuluki safe haven, atau pilihan untuk mengamankan aset dari gejolak geopolitik dunia.

"Pelaku pasar masuk ke aset yang lebih aman seperti dollar AS, emas, yen Jepang dan franc Swiss, untuk mengamankan nilai asetnya," imbuhnya.




(das/das)

Hide Ads