Rusia-Ukraina Perang, RI Bakal Kena Getahnya Nih!

Rusia-Ukraina Perang, RI Bakal Kena Getahnya Nih!

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 24 Feb 2022 17:06 WIB
Intel Slava membagikan rekaman yang terjadi di sejumlah kota di Ukraina saat Rusia meluncurkan invasi penuh pada Kamis (24/2/2022) waktu setempat.
Perang Dimulai! Rentetan Ledakan Bom Terjadi di Ukraina/Foto: Dok. Intel Slava
Jakarta -

Pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina diperkirakan berdampak ke Indonesia. Indonesia bakal kena imbas dari kenaikan harga minyak dan gas.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menjelaskan, pecahnya perang tersebut akan menimbulkan ekspektasi terhadap pasokan minyak dan gas. Sebab, Rusia merupakan salah satu produsen utama minyak dan gas.

Tauhid melanjutkan, dari sisi ekspor impor Indonesia tak kena dampak langsung dari negara yang berseteru tersebut. Namun, Indonesia kena dampak dari kenaikan harga minyak dan gas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma dampaknya nanti ke kita harga minyak, gas naik, inflasi ke kita pasti terjadi itu naik, merambat," ujarnya kepada detikcom, Kamis (24/2/2022).

Dia menambahkan, yang lebih mengkhawatirkan jika perang Rusia-Ukraina melibatkan banyak negara. Dengan demikian, dampak ekonomi akan semakin besar.

ADVERTISEMENT

"Yang kami khawatirkan sebenarnya second round, yang terjadi bukan perang Ukraina-Rusia tapi NATO dan Rusia. Itu dampaknya besar, Amerika terlibat, sebagian besar Jerman, Inggris yang lain terlibat. Nah itu yang bahaya. Istilah semi-semi perang dunia. Itu dampak ekonomi yang diwaspadai yang jauh lebih besar," jelasnya.

Nilai impor migas Indonesia bisa naik. Cek halaman berikutnya.

Sementara, Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai Indonesia akan terdampak dari sisi nilai impor minyak dan gas.

"Saya kira memang peluang kenaikan impor setidaknya dari nilai, value itu berpeluang terjadi. Tapi kalau kita lihat proporsi impor migas dan non migas sudah relatif lebih besar non migas. Artinya kalaupun naik tidak akan terlalu kemudian berdampak secara signifikan neraca dagang Indonesia," ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, konflik ini akan mengerek harga komoditas lain seperti batu bara. Menurutnya, hal itu akan berkontribusi pada ekspor.

"Di sisi lain sebenarnya dengan adanya konflik ini 'blessing in disguise' buat Indonesia, karena saya singgung akan ada potensi kenaikan harga komoditas yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan negara yang berkonflik dalam hal ini misalnya batu bara. Sebenarnya kasusnya mirip tahun lalu, ketika krisis energi, batu bara meningkat dan ini yang bisa menguntungkan dari sisi negara yang mengekspor batu bara," paparnya.


Hide Ads