Anggota parlemen AS juga menyarankan Rusia dihapus dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT), yang merupakan jaringan keamanan tinggi menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia. Keputusan itu bakal mempersulit lembaga keuangan Rusia untuk mengirim uang ke dalam atau ke luar negeri.
Selain itu, keputusan SWIFT juga akan memberikan kejutan kepada perusahaan Rusia dan pelanggan asing mereka, khususnya pembeli ekspor minyak dan gas alam mata uang dolar AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemutusan tersebut akan menghentikan semua transaksi Internasional, memicu volatilitas mata uang, dan menyebabkan arus keluar modal besar-besaran," ungkap rekan tamu di Institut Urusan Internasional Finlandia Maria Shagina dikutip dari CNN.
Menurut mantan Menteri Keuangan Rusia Alexei Kudrin, pengecualian Rusia dari SWIFT akan menyebabkan ekonominya turun 5%.
4. Inggris Beri Sanksi Ke Rusia
Inggris ikut-ikutan memberi sanksi kepada Rusia lewat lima bank dan tiga orang kaya Rusia. Bank-bank tersebut adalah Rossiya Bank, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank dan Black Sea Bank.
Selain itu, Inggris akan membekukan aset tiga orang kaya Rusia yakni Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.
Keluarga Rotenberg adalah pemilik bersama SGM Group, yang membuat infrastruktur minyak dan gas. Sementara Timchenko adalah pemilik perusahaan investasi swasta Volga Group.
Inggris juga akan memberikan sanksi kepada anggota parlemen Rusia yang memilih mengakui kemerdekaan kedua wilayah yang memisahkan diri itu.
5. Ukraina Beri Sanksi Ke Rusia
Parlemen Rusia juga menyepakati sanksi terhadap 351 orang Rusia, termasuk anggota parlemen yang mendukung pengakuan kemerdekaan wilayah yang dikuasai separatis dan pengiriman pasukan Rusia di Ukraina timur.
Sanksi mencakup pembatasan hampir semua kemungkinan jenis kegiatan, khususnya larangan masuk ke Ukraina, melarang akses ke aset, modal, properti, lisensi untuk bisnis.
6. Jepang dan Australia Beri Sanksi Ke Rusia
Jepang dan Australia mengumumkan sanksi ketat kepada individu Rusia yang terkait dengan rencana invasi Ukraina.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan pemberian sanksi kepada Rusia berupa larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan membekukan aset individu Rusia tertentu serta membatasi perjalanan ke Jepang.
Sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison menargetkan anggota Dewan Keamanan Rusia karena "berperilaku seperti preman dan pengganggu".
Saksikan juga: Modal JHT Bisa Bikin Bisnis Apa?
(aid/das)