Dia memulai karier politiknya dengan menciptakan partai politik "Servant of the People" atau "Pelayan Rakyat" pada 2018. Dalam satu wawancara dia mengatakan bahwa dia bergabung ke politik untuk mengembalikan kepercayaan pada politisi, dan mendukung orang-orang yang profesional dan layak untuk berkuasa.
Dia membuat pengumuman untuk ikut serta dalam pemilihan presiden Ukraina pada malam 31 Desember 2018 sebagai tokoh anti kemapanan dan anti korupsi. Dia menang dengan 73,2% suara di putaran kedua dan mengalahkan Poroshenko.
Zelensky memimpin kampanye presiden virtual yang sukses melawan Presiden petahana Ukraina, Petro Poroshenko. Dia memenangkan pemilihan putaran pertama pada Maret 2019 dan pemilihan putaran kedua pada bulan April. Dia berjanji selama kampanye bahwa dia akan menjabat hanya untuk satu masa jabatan jika terpilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia saat dia memerintahkan operasi militer di Ukraina timur pada 24 Februari.
Zelensky mengatakan Ukraina siap untuk mempertahankan diri dan memberlakukan keadaan darurat nasional selama 30 hari yang efektif mulai 24 Februari tengah malam. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa mengebom wilayah damai di negaranya adalah tindakan perang dan mereka akan menang melawan agresi Rusia.
(toy/ara)