H&M Hingga Apple, Ini Deretan Perusahaan Raksasa yang 'Hukum' Rusia

H&M Hingga Apple, Ini Deretan Perusahaan Raksasa yang 'Hukum' Rusia

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Kamis, 03 Mar 2022 20:00 WIB
Logo Apple
Apple/Foto: Ari Saputra

Exxon Mobil, BP, dan Shell

Beberapa perusahaan minyak bumi dan gas global seperti Exxon Mobil, British Petroleum (BP), dan Shell juga akan keluar dari operasi bisnisnya di Rusia yang bernilai lebih dari US$ 4 miliar. Selain itu, pihaknya juga akan menghentikan investasi baru mereka akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Oracle

Oracle mengatakan telah menangguhkan semua operasinya di Rusia. Oracle adalah sebuah perusahaan teknologi komputer multinasional AS.

Netflix

Netflix menolak untuk menyiarkan saluran TV pemerintah Rusia. Meski hal tersebut telah menjadi kewajiban bagi layanan streaming, yang diatur dalam undang-undang di Rusia mulai minggu ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingat situasi saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk menambahkan saluran ini ke layanan kami," kata pihak Netflix dikutip dari CNN Selasa (1/3/2022) kemarin.

Rumah Studio Hollywood

Studio-studio Hollywood seperti Disney, Warner Bros, dan Sony Pictures Entertainment juga mengatakan mereka akan menghentikan pemutaran film-filmnya di Rusia.

ADVERTISEMENT

Sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina, dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. Misalnya, pihak Disney akan menunda peluncuran film Turning Red. Setelah itu, tak lama setelah pernyataan Disney, Warner Bros juga mengumumkan bahkan tidak akan ada perilisan film The Batman di Rusia.

Boeing

Boeing telah menangguhkan suku cadang, pemeliharaan, dan dukungan teknis untuk maskapai Rusia serta operasi besar di Moskow setelah invasi Rusia ke Ukraina. Boeing merupakan perusahaan multinasional AS yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, helikopter, roket, satelit, peralatan telekomunikasi, dan rudal di seluruh dunia.

Motorsport Games

Perusahaan pembuat games terkenal Motorsport Games telah menunda perilisan judul game-nya mendatang, karena sebagian besar staf pengembangannya berbasis di Rusia. Sanksi-sanksi yang didapat Rusia tentunya akan mempengaruhi produktivitas perusahaan itu untuk pengembangan game ke depanya.

Demikian daftar perusahaan yang memutuskan untuk menghentikan bisnisnya di Rusia akibat serangan ke Ukraina.


(ara/ara)

Hide Ads