Penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) ditemukan di sapi Indonesia tepatnya di Provinsi Riau. Sebelumnya kasus serupa hanya terjadi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin mengatakan kemungkinan LSD masuk Indonesia melalui serangga yang terbawa dari alat angkut barang. Dia memastikan selama ini impor sapi dan kerbau, serta produknya dari negara bebas LSD dan penyakit hewan menular lainnya.
"Hipotesis yang dikembangkan oleh tim penyidik Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain yaitu virus LSD masuk ke Indonesia dari daratan Asia Tenggara melalui jalur vektor atau serangga yang mungkin saja terbawa alat angkut barang," kata Nuryani kepada detikcom, Minggu (6/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dapat disebarkan oleh lalu lintas sapi tertular dan produknya yang mengandung virus, LSD disebut dapat menyebar melalui gigitan lalat atau serangga, nyamuk, hingga kemungkinan kutu. Hal ini lah yang membuat penanganan LSD akan menantang.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Kementan sedang dalam proses pembelian vaksin. Setelah vaksin siap, vaksinasi massal akan dilaksanakan mulai dari titik kasus dan wilayah sekitar untuk mencegah perluasan kasus.
"Mengingat faktor penularan utama adalah vektor serangga, Kementan juga telah menyiapkan dan memberikan bantuan kepada Pemda berupa bahan yang dapat digunakan untuk kontrol vektor serangga," beber Nuryani.
Pihaknya juga akan mengerahkan sumber daya terbaik mulai dari dokter hewan hingga paramedik untuk menangani penyakit LSD. Semua peternak serta dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan diminta melakukan pembatasan lalu lintas ternak untuk pencegahan penyebarluasan penyakit LSD ini.
"Kementan telah melaksanakan berbagai upaya pencegahan masuknya penyakit LSD ini ke Indonesia. Upaya-upaya kewaspadaan tersebut telah dilakukan sejak penyakit ini masuk ke Asia Tenggara sejak 2019," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah.
Masyarakat diimbau tidak perlu panik karena LSD tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia. Masyarakat diminta terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan pemerintah terkait penanganan masalah ini.
(aid/zlf)