Beberapa perusahaan besar mulai menyetop bisnisnya di Rusia. Tak cuma McDonald's, Coca-Cola dan Starbuck juga melakukan hal yang sama.
McDonald's menyatakan akan menutup sementara 850 restorannya di Rusia. Sementara, Starbuck akan menutup 100 kedainya. Ketiga perusahaan menyatakan akan terus membayar staf mereka.
Seperti dikutip dari BBC, Rabu (9/3/2022), Coca-Cola menyatakan pihaknya menangguhkan operasi di Rusia, yang menyumbang sekitar 2% dari pendapatan dan pendapatan operasional perusahaan. Coca-Cola juga memiliki sekitar 20% saham di bisnis pembotolan dan distribusi di Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hati kami bersama orang-orang yang menanggung dampak buruk dari peristiwa tragis di Ukraina ini," kata perusahaan.
"Kami akan terus memantau dan menilai situasi seiring perkembangan keadaan," sambungnya.
Starbucks juga mengumumkan akan menghentikan semua aktivitas bisnis di negara tersebut, termasuk pengiriman produk Starbucks. Pemegang lisensi rantai kopi di negara itu untuk sementara akan menutup lebih dari 100 toko yang beroperasi di sana.
Pemegang lisensi, Alshaya Group yang berbasis di Kuwait, akan terus membayar sekitar 2.000 karyawannya. Starbucks mengatakan akan terus memberikan dukungan kepada hampir 2.000 mitra di Rusia yang bergantung pada Starbucks untuk mata pencaharian mereka.
Simak Video: Rusia Dapatkan Dokumen Rencana Serangan Militer Ukraina ke Donbass