Daftar Lengkap Perusahaan Makanan-Minuman yang Setop Bisnis di Rusia

Daftar Lengkap Perusahaan Makanan-Minuman yang Setop Bisnis di Rusia

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 10 Mar 2022 07:45 WIB
Jakarta -

Sejumlah perusahaan makanan dan minuman mulai menutup bisnisnya di Rusia. Keputusan itu diambil menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Berikut daftar perusahaan besar yang tutup tersebut:

1. McDonald's

McDonald's mengumumkan akan menutup sementara 850 gerai di Rusia. Keputusan itu muncul hampir dua minggu setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO McDonald's, Chris Kempczinski menulis dalam sebuah surat kepada pemegang waralaba dan karyawan bahwa dia akan menghentikan semua kegiatan usaha di Rusia. Namun, dia akan tetap membayar gaji 62.000 karyawannya di Rusia. Lanjut dia, Ronald McDonald House Charities akan tetap beroperasi.

Beberapa hari terakhir, McDonald's dihujani kritik karena tak ambil sikap atas serangan Rusia ke Ukraina. Cabang di Rusia dan Ukraina menyumbang 2% dari penjualan di seluruh jaringan McDonald's, sekitar 9% dari pendapatannya dan 3% dari pendapatan operasionalnya.

ADVERTISEMENT

McDonald's juga telah lama memainkan peran simbolis di Rusia. Restoran cepat saji ini membuka gerai pertamanya di Uni Soviet 32 tahun lalu, beberapa bulan sebelum negara itu runtuh.

"Dalam tiga puluh tahun lebih McDonald's beroperasi di Rusia, kami telah menjadi bagian penting dari 850 komunitas tempat kami beroperasi," tulis Kempczinski dalam suratnya dikutip dari CNBC, Rabu (9/3/2022).

2. Coca -Cola

Seperti dikutip dari BBC, Coca-Cola menyatakan pihaknya menangguhkan operasi di Rusia, yang menyumbang sekitar 2% dari pendapatan dan pendapatan operasional perusahaan. Coca-Cola juga memiliki sekitar 20% saham di bisnis pembotolan dan distribusi di Rusia.

"Hati kami bersama orang-orang yang menanggung dampak buruk dari peristiwa tragis di Ukraina ini," kata perusahaan.

"Kami akan terus memantau dan menilai situasi seiring perkembangan keadaan," sambungnya.

Ada Starbucks yang hengkang dari Rusia. Cek halaman berikutnya.

3. Starbucks

Starbucks juga mengumumkan akan menghentikan semua aktivitas bisnis di negara tersebut, termasuk pengiriman produk Starbucks. Pemegang lisensi rantai kopi di negara itu untuk sementara akan menutup lebih dari 100 toko yang beroperasi di sana.

Pemegang lisensi, Alshaya Group yang berbasis di Kuwait, akan terus membayar sekitar 2.000 karyawannya. Starbucks mengatakan akan terus memberikan dukungan kepada hampir 2.000 mitra di Rusia yang bergantung pada Starbucks untuk mata pencaharian mereka.

4. Pepsi

Dikutip dari Reuters, Pepsi bersama Coca-Cola menangguhkan penjualan minuman bersodanya di Rusia. Pepsi, merupakan satu dari sedikit produk yang diizinkan di Uni Soviet sebelum runtuh. Meski begitu, Pepsi menyatakan, akan terus menjual kebutuhan sehari-hari, seperti susu dan produk susu lainnya, susu formula dan makanan bayi, di Rusia.


Hide Ads