Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi Desa Wisata Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimatan Barat. Sandiaga mengenakan Tanjak, ikat kepala dari kain khas Kubu Raya.
Desa Sungai Kupah memiliki luas lahan mangrove sebesar 10 hektare (ha). Desa ini berdiri sejak 2017 dan terletak di penghujung hulu Sungai Kapuas, sungai terpanjang se-Indonesia. Sementara, hilirnya berada tepat di Selat Karimata, yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna.
Lokasi Desa Sungai Kupah berjarak 38,3 kilometer (km) dari Bandara Supadio. Sekitar 8 km di antaranya merupakan jalanan desa yang masih beralaskan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga turut menyaksikan pertunjukan tari mangrove sebelum memasuki kawasan Ekowisata Telok Berdiri. Wisata mangrove di kawasan tersebut seluas 25 x 300 meter.
Sandiaga berkeliling Ekowisata Telok Berdiri di atas jembatan dari papan kayu sederhana. Luas jembatannya pun hanya sekira 1 meter. Setelah berkeliling kawasan, Sandiaga memberikan 50 bibit mangrove.
Dia berharap, mangrove yang ada di Kubu Raya, khususnya Desa Sungai Kupah bisa bertambah. Terlebih, ekosistem mangrove sangat penting bagi manusia.
"Mari kita tanam mangrove sebanyak-banyaknya, sehingga ini menjadi pabrik oksigen terbaik yang dimiliki dunia," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (10/3/2022).
Lebih lanjut, Sandiaga juga memberikan lima tempat sampah jenis 3 in 1. Sandiaga bilang, pemberian itu merupakan simbol agar masyarakat senantiasa menjaga kelestarian alam. Dengan begitu, dia meyakini perekonomian bisa bangkit dan terciptanya peluang usaha maupun lapangan pekerjaan.
"Kita ingin hadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, demi 'Indonesia Bangkit'," kata Sandiaga.
Adapun kunjungan Sandiaga terkait sosialisasi program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Sebab tahun lalu, Desa Wisata Sungai Kupah masuk 300 besar kampung dan desa wisata terbaik.
(ara/ara)