Sektor Ritel Bergairah, Mal Bakal Makin Banyak sampai 2024

Sektor Ritel Bergairah, Mal Bakal Makin Banyak sampai 2024

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 12 Mar 2022 14:30 WIB
Sektor usaha termasuk ritel tak luput dari hantaman pandemi COVID-19. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) bahkan merugi hingga Rp 617 miliar akibat pandemi.
Foto: Grandyos Zafna

Secara umum penyewa (tenant) yang masuk di tahun 2021 berasal dari kategori swalayan, perlengkapan rumah, fashion dan busana olahraga, toko mainan anak, dan juga food & beverages (F&B).

General Agency Director Knight Frank Indonesia Hasan Pamudji mengatakan, walau masih adanya penurunan harga sewa pada sektor ritel di semester kedua tahun lalu, kami melihat sektor ritel cenderung akan kembali bertumbuh positif tahun ini.

"Hal itu seiring dengan kegiatan operasional mal yang perlahan kembali normal. Namun tentunya hal ini juga berkaitan erat dengan beberapa situasi lainnya seperti, semakin membaiknya situasi pandemi, adanya insentif dari pemerintah, dan juga pemerataan vaksin booster," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan sektor ritel yang ditunjang dengan internet economy dinilai berkembang lebih pesat di tengah pandemi. Adanya pemberlakuan protokol kesehatan dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi menjadi sebuah regulasi baru untuk keberlangsungan kegiatan operasional ritel di tengah pandemi dan kedepannya.

Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menyebutkan, melihat refleksi performa ritel yang mulai membaik di penghujung tahun 2021, serta optimisme para peritel, menjadi pertanda baik untuk perbaikan performa retail di tahun 2022.

ADVERTISEMENT

"Refleksi dan Optimisme ini menjadi semangat untuk bangkit dari dampak pandemi di sektor ritel," tutupnya.


(fdl/fdl)

Hide Ads