Bulan Puasa Sebentar Lagi, Si Bos Bakal Bayar THR Nggak Ya?

Bulan Puasa Sebentar Lagi, Si Bos Bakal Bayar THR Nggak Ya?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Mar 2022 15:33 WIB
Ilustrasi THR
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Bulan puasa sebentar lagi, menjelang hari raya para pekerja akan mendapatkan hak tunjangan hari raya alias THR. Namun, sejak dua tahun belakangan, para pengusaha mengeluh dan tak mampu untuk membayar THR di tengah hantaman pandemi COVID-19 ke dunia usaha.

Pemerintah pun memberikan berbagai opsi bagi pengusaha untuk tetap membayar THR, mulai dari penundaan membayar ataupun pembayaran THR secara dicicil.

Meski begitu, saat ini pandemi COVID-19 sendiri mulai berangsur-angsur membaik. Kinerja ekonomi pun ikut membaik. Lalu, apakah tahun ini pengusaha sudah bisa membayar THR?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Ketenagakerjaan, Adi Mahfudz mengatakan sejauh ini belum ada laporan pengusaha yang tidak bisa membayar THR tahun ini. Dia bilang prinsipnya pengusaha akan menyesuaikan kondisi keuangan dalam rangka pembayaran THR bulan puasa mendatang.

"Kita sesuaikan perusahaan itu kemampuannya ada atau tidak. Mungkin bila itu usaha besar dan keuangannya sudah bagus, bisa membayar THR. Kalau bicara usaha kecil dan mikro bisa jadi kita ada proyeksi cashflow yang buruk ini perlu diperhatikan," ungkap Adi kepada detikcom, Senin (14/3/2022).

ADVERTISEMENT

"Laporan secara riil tidak bisa bayar dengan data tertentu saya kira belum ada," tambahnya.

Namun menurut Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo DKI Jakarta Nurjaman, nampaknya pengusaha sudah mulai mampu membayarkan THR secara normal tahun ini. Dia mengatakan pemulihan ekonomi sudah mula terlihat meski belum sepenuhnya pulih secara normal.

"Mudah-mudahan tidak seperti kemarin lah mudah-mudahan melihat ekonomi kan sudah mulai bagus. Ada harapan untuk THR ini dibayarkan secara normal," ungkap Nurjaman kepada detikcom.

Nurjaman juga mengatakan masih ada beberapa sektor usaha yang belum bisa pulih. Maka dari itu, masih ada potensi beberapa perusahaan tidak mampu membayar THR.

Soal hal ini dia meminta pekerja memandangnya secara kepala dingin, saling pengertian harus dikedepankan antara pengusaha dan pekerja bila THR ternyata tak bisa dibayarkan.

"Kami nggak ada niatan jelek ke pekerja, semua mau terbaik. Namun, harus ada pengertian lah. Kan yang tahu naik dan turun perusahaan itu bukan pengusaha saja dan pekerjanya juga," ujar Nurjaman.




(das/das)

Hide Ads