Kena Sanksi Barat, Rusia Ngotot Bayar Utang Rp 1,6 T Pakai Rubel

Kena Sanksi Barat, Rusia Ngotot Bayar Utang Rp 1,6 T Pakai Rubel

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Mar 2022 21:00 WIB
Sejumlah negara Barat mengenakan sanksi ekonomi kepada Rusia. Akibatnya, mata uang rubel langsung turun hingga 30 persen. Warga ramai-ramain menarik uang sebelum makin tumbang,
Foto: AP/Alexander Zemlianichenko Jr
Jakarta -

Rusia menegaskan bakal tetap bayar utang luar negerinya. Kementerian Keuangan Rusia mengatakan utang-utang dalam mata uang asing itu kemungkinan akan dibayar dengan menggunakan Rubel, mata uang lokal Rusia.

Hal itu akan dilakukan jika sanksi pengucilan bank lokal masih terus dilakukan negara-negara Barat. Sanksi Barat yang dijatuhkan imbas dari invasi Rusia di Ukraina telah memutuskan Rusia dari bagian-bagian penting pasar keuangan global.

"Klaim bahwa Rusia tidak dapat memenuhi kewajiban utang negaranya tidak benar," kata Menteri Keuangan Anton Siluanov dilansir dari Reuters, Senin (14/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Rusia akan membayar dua obligasi berdenominasi dolar pada hari Rabu. Jumlahnya mencapai US$ 117 juta atau sekitar Rp 1,68 triliun (dalam kurs Rp 14.350).

"Kami memiliki dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban kami," ujar Siluanov.

ADVERTISEMENT

Beberapa bank Rusia telah dikeluarkan dari jaringan pembayaran internasional SWIFT, hal ini menghambat upaya untuk mengirim uang ke luar Rusia.

Jika pembayaran tidak memungkinkan dengan mata uang asing imbas sanksi tersebut, maka Kementerian Keuangan mengatakan akan melakukan pembayaran Eurobond dalam bentuk Rubel. Bila ini terjadi, artinya Rusia telah default. Rubel telah menukik ke rekor terendah dalam beberapa pekan terakhir.

"Pembekuan rekening bank sentral dan mata uang asing pemerintah dapat dilihat sebagai keinginan dari beberapa negara Barat untuk mengatur default buatan," kata Siluanov.




(hal/das)

Hide Ads