PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) mengajak UMKM Binaannya mengikuti The International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2022. Para UMKM Binaan Pertamina bisa melakukan pendaftaran peserta hingga 17 Maret 2022 pukul 24.00 WIB.
Diketahui, ajang INACRAFT 2022 akan dilaksanakan pada tanggal 23-27 Maret 2022 di Balai Sidang Jakarta Convention Center.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman mengatakan pendaftaran UMKM peserta INACRAFT telah berlangsung lebih dari sepekan. Hingga kini jumlah UMKM yang telah mendaftar sebanyak 63 peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menjaring lebih banyak peserta, pihaknya pun memperpanjang pendaftaran hingga 17 Maret 2022. Adapun pendaftaran dilakukan secara online melalui https://bit.ly/INACRAFTREBORN2022 dan selanjutnya para peserta akan melalui proses kurasi.
"Pada saat kurasi, Pertamina akan memilih, menilai, dan memastikan produk yang dimiliki calon peserta menarik dan memiliki nilai jual. Dan tentunya UMKM yang dipilih harus sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika peserta sudah pernah mengikuti kegiatan sebelumnya, maka harus ada inovasi yang dilakukan," jelas Fajriyah dalam keterangan tertulis, Selasa (15/3/2022).
Adapun pendaftaran ini bisa dilakukan para Mitra Binaan dengan memenuhi sejumlah kriteria. Mulai dari angsuran pinjaman lancar, tergabung dalam UMK Academy, pernah mengikuti pameran di tingkat lokal, mampu memproduksi sendiri dengan kapasitas yang memadai, serta memiliki materi promo (katalog dan video). Selain itu, Mitra Binaan yang mendaftar juga diimbau tidak menggunakan LPG Subsidi, mengunduh aplikasi MyPertamina, follow Instagram gen_umkm, serta bersedia untuk membuat paket promosi selama pelaksanaan pameran.
Lebih lanjut, Fajriyah memaparkan Mitra Binaan Pertamina terbuka untuk sektor fashion dan kerajinan. Ia mengungkap sejumlah peserta yang telah mendaftar tak semuanya merupakan pendatang baru. Sebab, ada beberapa UMKM yang tahun sebelumnya pernah mengikuti INACRAFT dan kembali mendaftar di tahun ini.
"Tentunya Pertamina akan memberikan kesempatan yang sama kepada UMKM untuk mengikuti ajang ini yang merupakan ajang pameran yang sangat bergengsi," ujarnya.
Ia menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk lokal. Dengan dipamerkannya produk para UMKM, diharapkan akan ada lebih banyak transaksi yang terjadi di luar pameran.
Fajriyah menilai INACRAFT merupakan ajang pameran yang sangat bergengsi dan mampu menggerakan perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun. Menurutnya, kehadiran INACRAFT menjadi primadona bagi pengrajin dan pengusaha kriya sekaligus jadi ajang yang ditunggu para buyers atau peminat handicraft luar negeri. Sehingga, akan berdampak pada naiknya ekspor kerajinan tangan UMKM.
Ia mengatakan pada tahun 2019, Pertamina menghadirkan 24 UMKM yang ikut memeriahkan pameran terbesar ini. Ia menambahkan INACRAFT memamerkan berbagai kerajinan menarik, seperti keramik, anyaman, kaca, sepatu, tas, dan aneka perhiasan.
"Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat mengakomodir harapan dan aspirasi UMKM Pertamina sekaligus mendorong jiwa kemandirian untuk menjadi pengusaha yang tangguh dan profesional," tandasnya.
Fajriyah pun mengatakan pihaknya senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.
Melalui program-program UMKM dan semangat Energizing Your Future, pihaknya berupaya menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Menurutnya, energi ini menjadi bahan bakar, menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan, serta mendorong setiap Mitra Binaan menjadi UMKM naik kelas dan Go Global.
Sebagai informasi INACRAFT merupakan salah satu pameran industri kerajinan terbesar di Asia Tenggara yang dilaksanakan di Jakarta setiap tahunnya dan menjadi salah satu pameran yang selalu dinanti oleh para penggiat dan peminat produk kerajinan dalam negeri. Ajang yang pertama kali dilaksanakan pada April 1999 ini digagas oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI). Diketahui, lebih dari 500 peserta pameran berpartisipasi pada setiap tahunnya.
(ega/hns)