Mafia Bikin Minyak Goreng Mahal-Langka, Beneran Ada Nggak Sih?

Mafia Bikin Minyak Goreng Mahal-Langka, Beneran Ada Nggak Sih?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 18 Mar 2022 15:23 WIB
minyak goreng
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Pemerintah mengungkap adanya mafia di balik mahal dan langkanya minyak goreng. Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Lutfi menyebutkan ada tiga permainan mafia terhadap minyak goreng curah. Ia mengatakan dari tiga permainan itulah, pemerintah akan mengumumkan tersangkanya.

"Ada tiga target yang akan ditetapkan Senin. Pertama minyak goreng curah subsidi dialirkan ke industri menengah ke atas, kedua minyak goreng curah subsidi di-repacking menjadi minyak goreng premium, ketiga minyak goreng curah subsidi dialirkan ke luar negeri," jelasnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan adanya mafia di balik permasalahan minyak goreng kemungkinan saja ada. Namun, dugaan ini harus dibuktikan oleh pemerintah.

"Kemungkinannya ada aja adanya mafia minyak goreng di sepanjang jalur distribusi sehingga ada yang mengambil keuntungan dari kondisi yang ada. Termasuk juga dengan kebijakan subsidi yang sudah diberikan oleh pemerintah," katanya kepada detikcom, Jumat (18/3/2022).

ADVERTISEMENT

"Apapun itu kan harus dibuktikan, jadi artinya peran dari pada pemerintah untuk memperkuat pemantauan, kontrol, dari distribusi dari produsen sampai ke konsumen. Pemerintah memang harus mengusut tuntas akar permasalahannya," sambungnya.

Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng berminggu-minggu lalu memang terjadi karena perbedaan harga di dalam negeri dan di luar negeri. Ia khawatir kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk curah, juga akan menyebabkan minyak goreng akan langka ke depannya.

"Jadi spekulan-spekulan akan bermain di situ. Jadi bisa jadi lagi kelangkaan pada minyak goreng curah," tuturnya.

Siapa mafia minyak goreng? Cek halaman berikutnya.

Dihubungi terpisah, Director Political Economy & Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menduga mafia di dalam masalah minyak goreng adalah produsen minyak goreng dan CPO itu sendiri.

"Bicara mafia, ya sebetulnya mafia itu produsen yang bermain main ini. Artinya seharusnya gampang untuk ditelusuri," jelasnya.

Mahal dan langkanya minyak goreng kemarin itu karena ada disparitas antara harga di dalam negeri dan internasional. Menurutnya, produsen merasa lebih untung dijual ke luar negeri daripada menunggu subsidi dari pemerintah.

"Karena kemarin diminta subsidi menjadi Rp 14.000/liter (kemasan), harga di luar sudah naik, lalu mereka percaya bahwa pemerintah bisa bayar subsidi. Tetapi ruangnya terbatas kalo mau subsidi berapa duit di situ. Pengusaha nggak percaya, siapa yang percaya, mendingan dibawa ke luar negeri. Makanya ada yang diselundupkan ya yang bocor ke luar negeri," jelasnya.


Hide Ads