Dia bilang bahan baku dagangannya yang naik pun bukan hanya minyak goreng saja. Dari cabai sampai telur pun naik. Kini, pendapatannya tergerus dari yang pernah mendapatkan Rp 400 ribu per hari, kini mendapatkan Rp 250 ribu saja sulit sekali.
"Biasanya kan bersih tuh dapet Rp 300-400 ribu, ini sekarang sejak minyak goreng naik Rp 250 ribu aja sudah syukur. Kena minyak goreng, barang yang lain juga mahal kan, cabe, sampai telor juga naik. Jadi dagang modalnya gede," ungkap Evi.
Dul juga merasakan hal yang sama, dia mengaku pendapatannya berkurang karena modal berdagang makin besar karena minyak goreng naik. Pendapatan hariannya bisa turun sampai Rp 50 ribu cuma untuk beli minyak goreng saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendapatan kita ya keambil ini, biasa bisa Rp 300 ribuan. Sekarang ya cuma Rp 250 ribuan. Semua kepotong buat minyak goreng, Rp 50 ribuan lah nambah buat modal minyak goreng," ungkap Dul di lapaknya.
Sebelumnya, pemerintah sendiri telah melepas harga minyak goreng kemasan ke harga pasar, harga eceran tertinggi (HET) tak lagi berlaku. Pantauan terakhir detikcom di minimarket, untuk kemasan pouch premium harganya sudah dipatok di kisaran Rp 24 ribu per liter, untuk dua liter terpantau dijual di harga Rp 47-51 ribuan.
Sementara itu, khusus minyak curah HET tidak dihilangkan. Hanya saja jumlahnya naik, dari awalnya HET minyak curah hanya Rp 11.500 per liter, kini jadi Rp 14.000 per liter.
Simak Video "Video: Rincian Sumber Uang Rp 11,8 T Disita di Kasus Korupsi Minyak Goreng"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/das)