Kuli sindang tidak melulu mengalami keringnya pesanan. Ada kalanya pernah kebanjiran pesanan juga. Saat puncak pandemi COVID-19 terjadi. Mereka mendapat pesanan gali kubur setiap harinya.
Kuli Sindang di Jakarta, Radi mengungkapkan, saat puncak COVID-19 tahun lalu mendapat banyak pesanan dari pagi hingga malam. "Banyak, saya sampai tiga kali (sehari), sampai jam 11 malam," terang pria berusia 73 tahun ini.
Orang yang memesan jasanya, adalah mereka yang memiliki makam pribadi atau makam wakaf keluarga. Mereka menggunakan jasa kuli sidang untuk menggali kubur untuk memakamkan keluarganya yang meninggal akibat COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayaran yang diterima diterima Radi beragam. Apabila jenazah itu tidak menggunakan peti, ia mendapatkan bayaran Rp 700 ribu. Sementara bila menggunakan peti, ia bisa mendapatkan hingga Rp 1 juta.
Pengerjaan galian ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi dilakukan dua orang. Karena itu pemasukan Radi dibagi dua dengan rekannya.
Hal yang sama juga dialami kuli sindang lainnya, Tsukirin. Ia juga mendapat pesanan setiap harinya.
"Ada satu atau dua galian lah. Kita menggunakan baju hujan galinya, bukan alat pelindung diri," ungkap Tsukirin
(dna/dna)