Jualan gorengan di bulan puasa bisa jadi bisnis menjanjikan. Tak heran banyak penjual dadakan yang melakoni usaha tersebut.
Sayangnya bahan baku utama seperti minyak goreng beberapa hari terakhir ini sedang mengalami kelangkaan dan lonjakan harga cukup tinggi. Lalu apakah jualan gorengan di bulan puasa masih menguntungkan?
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan berjualan gorengan di bulan puasa masih menjanjikan karena banyak konsumennya. Dengan harga minyak goreng mahal, penjual bisa mensiasatinya dengan menyesuaikan harga atau ukuran gorengan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gorengan kan termasuk salah satu makanan yang dicari orang banyak ketika berbuka, nggak untuk berbuka juga orang nyari. Menurut saya dihitung saja misalnya ternyata dengan harga minyak memberatkan, mau tidak mau mesti naikan harga," kata Andy kepada detikcom, Minggu (20/3/2022).
Jika dirasa harga yang dipatok membuat konsumen akan kabur, menjual gorengan tidak disarankan. Menu buka puasa lain untuk dijual bisa jadi pilihan seperti kolak, biji salak, aneka es, hingga bubur sumsum.
"Bisa beralih ke makanan-makanan basah, minuman, karena variasinya untuk berjualan makanan untuk berbuka puasa masih sangat banyak," imbuhnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Perencana Keuangan Eko Endarto. Harga minyak goreng yang mahal bisa disiasati dengan takjil berbentuk rebusan atau bakaran.
"Harga minyak naik bisa diantisipasi dengan takjil rebusan atau bakaran. Bisa juga dengan menaikan harga dan mengurangi volume," tuturnya.