Sudin menyayangkan perilaku dari pihak Kementan. Menurutnya, seharusnya bisa diberikan surat lebih awal.
"Saya tidak menyalahkan menteri, setahu saya tiba-tiba dipanggilnya kemarin jam 15.00 sudah ada undangan, dipanggil ke istana. Kenapa tidak ditindaklanjuti. Buat apa kami datang pagi-pagi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Demokrat, Suhardi Duka menyatakan kekecewaannya perihal ketidakhadiran Menteri Pertanian pada rapat kerja dengan DPR. Menurutnya hal ini sama dengan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Ia pun meminta rapat sementara di skors sampai 14.00 WIB.
"Saya kira penyakit Kementerian Perdagangan sudah mulai masuk ke Kementerian Pertanian, bahaya ini. Kalau saya pimpinan, saya ingin waktu yang pas, tepat. Kalau bisa datang sampai jam 14.00 tunda. Raker kan harus ada menteri. Saya punya waktu sampai jam 14.00, kalau tidak saya pulang," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono menjelaskan bahwa memang Mentan Syahrul Yasin Limpo dipanggil Jokowi kemarin. Dia mengakui keterlambatan atas surat permohonan pemunduran rapat kerja dengan Komisi VI.
Keterlambatan surat itu karena komunikasi dan konfirmasi yang terlambat. Awalnya, Mentan minta untuk diwakili terlebih dahulu dengan Wakil Mentan. Namun, secara mendadak Wamen tidak bisa hadir.
"Maka untuk menyusun surat ini memang aga terlambat karena ada dua, pertama diperkenankan Wamen baru pak Menteri menyusul, kedua menunda jam rapat sampai dengan jam 13.00. mohon maaf surat itu menjadi terlambat. Menteri Pertanian dalam surat kami jam 13.00 sudah berada di sini," ucapnya.
(ara/ara)