Rapat Ditunda Imbas Mentan Tak Hadir, Anggota DPR Geram Masalah Segunung

Rapat Ditunda Imbas Mentan Tak Hadir, Anggota DPR Geram Masalah Segunung

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 22 Mar 2022 12:03 WIB
Pembangunan gedung baru untuk DPR RI menuai kritikan berbagai pihak walaupun Ketua DPR Setya Novanto menyebut Presiden Jokowi telah setuju pembangunan tersebut. Tetapi Presiden Jokowi belum teken Perpres tentang pembangunan Gedung DPR. Lamhot Aritonang/detikcom.
Gedung DPR RI/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Rapat kerja Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan Kementerian Pertanian ditunda. Sebab Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tidak hadir karena harus menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

"Atas pendapat fraksi-fraksi rapat saya skors dan kembali ke ruangan pukul 13.00 untuk melanjutkan raker. Dengan catatan itu pun kalau pimpinannya ada. Rapat saya skors," kata Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin saat rapat kerja dengan Kementan, Selasa (22/3/2022).

Sebelum keputusan penundaan itu dibuat, anggota Komisi IV DPR RI mengungkapkan kemarahannya kepada pihak Kementan. Seperti yang disampaikan salah satu Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Riezky Aprilia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan berdasarkan tata tertib, rapat kerja harus dihadiri oleh menteri. Ia juga menyinggung permasalahan Kementan yang segunung. Untuk itu dia meminta untuk rapat kerja ditunda sampai Menteri Pertanian bisa hadir.

"Saya lama-lama bingung sama pembantunya presiden. Kasihan yang kena presidennya terus. Sesuai tatib, raker itu yang hadir menteri. Kami di sini menjaga marwah parlemen kami di sini wakil rakyat. Permasalahan Anda banyak tetapi Anda berpikir ini nggak penting. Kita juga bisa marah," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau nggak mau anggaran dan nggak butuh DPR. Tunda dulu (raker) sampai menterinya hadir. Kalau menterinya kaya gini suruh mundur aja kalau nggak sanggup urusin pertanian," tambahnya.

Sementara Sudin mengungkapkan kemarahannya karena surat ketidakhadiran atau permohonan penundaan dari Kementan diterima Sekretariat Komisi IV pukul 00.00 hari ini. Padahal rapat ini sudah terjadwal jauh-jauh hari.

"Menteri belum hadir, ini kalau saya lihat kementerian ini Sekjen ini makin kacau kerjanya. Kirim surat jam 12 malam ke sekretariat, dan sekretariat mengirim ke saya jam 4 pagi pengunduran jadwal. maka saya juga bingung harusnya sekjen ini mengatur tata sekretariat di Kementan," tuturnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak juga 'Pedagang Tahu Tempe di Tasik Kembali Berjualan, Tapi Ukuran Berubah':

[Gambas:Video 20detik]



Sudin menyayangkan perilaku dari pihak Kementan. Menurutnya, seharusnya bisa diberikan surat lebih awal.

"Saya tidak menyalahkan menteri, setahu saya tiba-tiba dipanggilnya kemarin jam 15.00 sudah ada undangan, dipanggil ke istana. Kenapa tidak ditindaklanjuti. Buat apa kami datang pagi-pagi," ujarnya.

Kemudian, Anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Demokrat, Suhardi Duka menyatakan kekecewaannya perihal ketidakhadiran Menteri Pertanian pada rapat kerja dengan DPR. Menurutnya hal ini sama dengan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Ia pun meminta rapat sementara di skors sampai 14.00 WIB.

"Saya kira penyakit Kementerian Perdagangan sudah mulai masuk ke Kementerian Pertanian, bahaya ini. Kalau saya pimpinan, saya ingin waktu yang pas, tepat. Kalau bisa datang sampai jam 14.00 tunda. Raker kan harus ada menteri. Saya punya waktu sampai jam 14.00, kalau tidak saya pulang," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono menjelaskan bahwa memang Mentan Syahrul Yasin Limpo dipanggil Jokowi kemarin. Dia mengakui keterlambatan atas surat permohonan pemunduran rapat kerja dengan Komisi VI.

Keterlambatan surat itu karena komunikasi dan konfirmasi yang terlambat. Awalnya, Mentan minta untuk diwakili terlebih dahulu dengan Wakil Mentan. Namun, secara mendadak Wamen tidak bisa hadir.

"Maka untuk menyusun surat ini memang aga terlambat karena ada dua, pertama diperkenankan Wamen baru pak Menteri menyusul, kedua menunda jam rapat sampai dengan jam 13.00. mohon maaf surat itu menjadi terlambat. Menteri Pertanian dalam surat kami jam 13.00 sudah berada di sini," ucapnya.


Hide Ads