Pusat perbelanjaan legendaris di Jakarta, Sarinah, baru saja dibuka kembali Senin 21 Maret kemarin setelah renovasi besar-besaran sejak tahun 2020 yang lalu.
Baru hitungan hari Sarinah dibuka kembali, pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu justru menuai sindiran keras netizen di Twitter yang menyoroti sebuah papan poster berisi tulisan yang menceritakan tentang Sarinah.
Sebagai informasi, sindiran datang dari akun Twitter @tiuwtiw. Pemilik akun mengaku mendapatkan foto poster yang ada di Sarinah itu dari temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sanggup dan mampu merenovasi gedung Sarinah jadi luar biasa apik. Namun, coba lihatlah... Tulisan macam apa ini? Enggak sanggup bayar copywriter, kah? Gimana hati enggak sakit, kalau urusan literasi masih terus-menerus diabaikan dan dianggap enggak penting begini?," cuit Tiwi, dikutip detikcom, Jumat (25/3/2022).
Belakangan, poster tersebut sudah dicopot. Namun, masih ada yang penasaran, apa yang salahnya pada tulisan dalam poster itu?
detikcom mencoba membedah sejumlah kata maupun kalimat yang tersemat dalam poster tersebut.
![]() |
Pada paragraf pertama yang berbunyi 'Sebuah film populer ditahun 80'an berjudul "Back to the Future" barangkali pas menjelaskan Sarinah pusat perbelanjaan dan ritel modern pertama di Indonesia".
Ada sejumlah kesalahan di sana. Pertama adalah pada kata 'ditahun'. Sebagai kata keterangan waktu, penggunaan 'di' harusnya dipisah menjadi 'di tahun'. Kesalahan serupa juga ditemukan pada beberapa paragraf lainnya seperti kata 'dibidang' pada paragraf dua yang seharusnya 'di bidang' dan kata 'diluar' pada paragraf terakhir yang seharusnya 'di luar'.
Perlu pembaca detikcom pahami, kata 'di' yang digabung hanya dapat digunakan pada kata kerja contohnya 'dimakan' (di-makan), 'diubah' (di-ubah) atau 'diangkat' (di-angkat).
Berlanjut pada paragraf dua, terdapat kata 'mercu suar'. Mengutip kbbi.kemdikbud.go.id, penulisan yang tepat adalah mercusuar. Atau dalam konteks naskah pada poster tersebut yang bertuliskan 'proyek mercusuar', kata mercusuar disini dijadikan sebagai kata kiasan yang menggambarkan sebuah proyek yang mencolok atau menarik perhatian atau proyek yang menjadi sorotan.
Masih ada lagi koreksi kata maupun kalimat lainnya. Langsung Klik halaman berikutnya
Saksikan d'Mentor Terbaru: Sukses Jualan di Media Sosial
![]() |
Berlanjut ke paragraf empat, terdapat kata 'originnya'. Kata tersebut merupakan kombinasi bahasa Inggris 'origin' dan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Indonesia '-nya'. Kata origin sendiri punya arti bahasa Indonesia, yakni 'asli'.
Bila penulis ingin merujuk pada kaidah bahasa Indonesia yang benar, kata yang tertulis harusnya adalah 'aslinya'. Atau bila ingin mengaitkan dengan konteks kalimat yang ingin menggambarkan 'keaslian', bisa juga digunakan kata serapan 'orisinalitas yang diberikan imbuhan '-nya' menjadi 'orisinalitasnya'.
Kemudian typo kata dalam kurung rite, seharusnya ritel yang artinya eceran.
![]() |
Kemudian pada paragraf terakhir yang berisi kutipan, "Seorang pakar branding dunia mengatakan bahwa tidak ada satupun brand sebuah bangsa akan sukses diluar negerinya apabila tidak lebih dulu dicintai masyarakatnya".
Sepintas tak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Namun, mestinya kalimat tersebut ditulis seperti berikut ini: Seorang pakar branding dunia mengatakan, "Tidak ada satu pun brand sebuah bangsa akan sukses di luar negeri apabila tidak lebih dulu dicintai masyarakatnya."
Terakhir, adalah kalimat penutup yang berbunyi Dihimpun dari berbagai sumber dan pengalaman penulis. Sebagai karya tulis yang dipampang sebagai sebuah pernyataan resmi, kata 'penulis' menjadi kata yang paling disorot lantaran tak diikuti keterangan yang berisi informasi siapa penulis naskah tersebut.
![]() |
Saksikan d'Mentor Terbaru: Sukses Jualan di Media Sosial