Crazy Rich AS Bakal Kena Pajak Jumbo, Elon Musk Wajib Setor Rp 715 T

Crazy Rich AS Bakal Kena Pajak Jumbo, Elon Musk Wajib Setor Rp 715 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 29 Mar 2022 08:31 WIB
Elon Musk
Foto: Instagram @elonrmuskk
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menaikkan tarif pajak untuk orang-orang terkaya di negara itu. Rencananya besaran pajak penghasilan untuk konglomerat AS mencapai 20%.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi defisit anggaran dan akan membidik 700 miliarder di negara tersebut. Ini artinya investor Warren Buffett, bos Tesla Elon Musk dan pendiri Amazon Jeff Bezos akan merasakan dampak kenaikan tarif pajak.

Dikutip dari BBC disebutkan jika rencana ini untuk menciptakan keadilan pembayaran pajak di AS. Perkiraan Boston Consulting Group menyebutkan di AS ada sekitar 20.600 orang yang memiliki harta lebih dari US$ 100 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Elon Musk dalam sebuah cuitan tahun lalu menyampaikan jika pemerintah telah kehabisan uang. "Akhirnya mereka kehabisan uang dan kemudian datang kepada Anda," ujar dia dikutip dari BBC, Selasa (29/3/2022).

Dari catatan proposal Biden, kekayaan Elon Musk ditaksir US$ 280 miliar atau sebesar Rp 4.004 triliun. Karena itu dia harus membayar pajak hingga US$ 50 miliar atau Rp 715 triliun.

ADVERTISEMENT

Analisis Ekonom Universitas California Berkeley Gabriel Zucman mengungkapkan sedangkan untuk pendiri Amazon Jeff Bezos harus membayar pajak US$ 35 miliar atau Rp 500 triliun dan Warren Buffet US$ 26 miliar atau Rp 371 triliun. "Ini angka yang sangat besar," jelas dia.

Selain itu Biden juga mengusulkan kenaikan tarif pajak penghasilan untuk rumah tangga yang pendapatannya lebih dari US$ 400 ribu dari 37% menjadi 39,6%. Kemudian pajak perusahaan dinaikkan menjadi 28%.

Biden juga akan mereformasi pajak seperti penghitungan keuntungan nilai dari saham dan properti. Ini berlaku untuk orang AS yang berada di luar negaranya.

Gedung Putih menyampaikan usulan ini disebut bisa membantu mengurangi defisit sebesar US$ 1 triliun dalam dekade berikutnya. Tahun ini defisit anggaran diproyeksi lebih dari US$ 1,2 triliun.




(kil/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads