Pengusaha Tuding Biang Kerok Minyak Goreng Langka Ada di Pedagang!

Pengusaha Tuding Biang Kerok Minyak Goreng Langka Ada di Pedagang!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 30 Mar 2022 13:55 WIB
Petugas menggelar sidak ke sejumlah depo dan gudang minyak goreng di Kabupaten Pekalongan, Rabu (16/3/2022).
Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Makanya, tak heran bila saat ada aturan HET minyak goreng, stok minyak goreng sulit ditemukan di pasar. Ketika HET dicabut baru lah minyak goreng membludak.

"Kenapa mereka menahan? Karena regulasi? Iya saya kira benar karena pedagang kita anggapnya wah sebentar lagi harga berubah," ungkap Sahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi semua kekuatan akal-akalan di lapangan, itu akal-akalan para pedagang juga, akalnya banyak pak bagaimana dia melihat penjualan berikutnya," ujarnya.

Pernyataan Sahat ini diungkapkan setelah beberapa anggota Komisi IV mempertanyakan mengapa minyak goreng jadi langka beberapa waktu lalu. Bambang Purwanto, salah satu anggota komisi juga curiga ada praktik tahan menahan stok yang dilakukan di tengah langkanya minyak goreng.

ADVERTISEMENT

"Kemarin saya melihat distribusi di lapangan kok mereka seakan-akan menahan, kenapa ini? Ditahan-tahan sebenarnya karena ternyata mereka manfaatkan regulasi berubah-ubah. Begitu HET naik baru dikeluarkan, dan untung pasti banyak yang rugi masyarakat indonesia," papar Bambang.

"Apa benar ini faktanya di lapangan yang saya lihat begitu," tanyanya.

Anggota komisi lainnya, Sunarna juga mempertanyakan soal langkanya minyak goreng. Padahal, kalau dilihat angka produksinya surplus dari kebutuhan yang ada di dalam negeri.

Beberapa kecurigaan diungkapkan Sunarna. Mulai dari pengusaha minyak goreng melakukan pengurangan produksi, hingga masalah adus distribusi minyak goreng yang ditahan.

"Kita surplus setahun, kok itu kemarin rakyat sulit dapat minyak goreng sampai antre? Alur distribusi ini missed-nya di mana? Permasalahan arus distribusi, atau jumlah produksi, atau memang sengaja jumlah produksi dikurangi diturunkan," papar Sunarna.

"Atau ini malah bentuk demonstrasi ke pemerintah untuk perbaiki kebijakan HET? Atau ada tujuan lainnya," tanyanya.


(hal/dna)

Hide Ads