Kondisi geopolitik yang memanas dipicu oleh perang antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi perilaku orang kaya. Kondisi ini tak hanya berdampak terhadap konsumen kelas menengah ke bawah namun juga orang kaya.
Para orang kaya belakangan ini menahan belanja barang-barang merah. Dilansir CNN, Selasa (5/4/2022), volatilitas pasar saham, inflasi, dan kekhawatiran soal kenaikan suku bunga adalah aspek yang memperlambat ekonomi, bahkan permintaan barang mewah.
"Kami telah mengalami penurunan pada kuartal pertama bertepatan dengan invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari dan volatilisas pasar yang mengikutinya," ujar Gary Friedman, CEO ritel furnitur mewah RH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak berpikir ada orang yang benar-benar mengerti betapa tingginya harga akan naik ke mana-mana, di restoran, di mobil, dan semuanya," kata Friedman, seraya menambahkan bahwa kenaikan itu akan merugikan semua konsumen dan bahwa perusahaan seperti dia akan berada di situasi yang rumit.
Saham RH, yang dimiliki oleh perusahaan Warren Buffett, Berkshire Hathaway (BRKB), jatuh karena prospek yang suram.
Perusahaan lain yang melayani konsumen tajir juga mulai memperingatkan bahwa permintaan dapat dipengaruhi oleh semua berita yang mengkhawatirkan.
Pemilik merek Tommy Hilfiger, Calvin Kors hingga Kenneth Cole, PVH juga merasakan hal yang sama.
"Pasar mengalami volatilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dari dampak yang meningkat dari sejumlah tantangan makroekonomi dan geopolitik. Ini termasuk perang di Ukraina serta tekanan inflasi, yang berdampak pada bisnis kami sendiri dan pengeluaran konsumen secara keseluruhan," kata CEO PVH, Stefan Larsson.
Tetapi beberapa analis Wall Street masih optimis bahwa perusahaan mewah akan bisa bangkit dan menjaga momentum peningkatan margin seiring dengan melonjaknya harga.
"Merek-merek mewah harus mengungguli, karena mereka kemungkinan akan terus memiliki kekuatan harga, yang akan menjaga margin tetap tinggi, dan mereka dapat melihat dorongan jika perjalanan internasional kembali ke tingkat sebelum pandemi," kata Analis CSFA, Zachary Warring.
(zlf/zlf)