Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga tercatat pernah melontarkan informasi soal penundaan pemilu.
Salah satu alasan yang disampaikan adalah adanya big data yang menunjukkan kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi dan berharap Jokowi bisa menjabat lebih lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim big data terkait keinginan rakyat soal penundaan pemilu awalnya disampaikan oleh Luhut saat mengikuti podcast #closethedoor di channel YouTube Deddy Corbuzier, seperti dilihat pada Jumat (11/3). Luhut mengklaim pihaknya memiliki big data aspirasi masyarakat terkait Pemilu 2024.
"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," kata Luhut.
Airlangga Hartarto
Meski tak gamblang, Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto juga pernah menyuarakan hal tersebut. Menurutnya, wacana penundaan pemilu merupakan aspirasi yang datang dari masyarakat.
Airlangga mengatakan wacana yang muncul merupakan upaya untuk menyerap aspirasi yang muncul di masyarakat.
"Tentu kami dari kami dari Partai Golkar, kami sudah sampaikan bahwa pertama tentu di masyarakat ada suara-suara yang harus kami serap. Kemudian, kedua, sudah bahas bahwa politik itu adalah kesepakatan dengan para ketua umum partai dan banyak hal yang harus dibahas, terutama ketua-ketua umum partai yang mendukung Bapak Presiden," ujarnya (10/3/2022) silam.
Pernyataan Airlangga itu disampaikan usai menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh di Kantor DPP NasDem.
(dna/dna)