PTPN III (Persero) atau Holding Perkebunan Nusantara menambah luasan lahan tanam tebu. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2025.
PTPN III bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah dalam rangka mengelola lahan tebu seluas 22,6 hektare. Lokasinya, ada di Desa Kuripan, Kecamatan Sabah. Areal tanah di desa Kuripan ini ditargetkan dapat memeroleh produktivitas yang optimal, sehingga masyarakat akan kembali tertarik untuk mengembangkan budidaya tanaman tebu.
"Tahun ini PTPN Group menargetkan dapat memproduksi gula sebesar 1,1 juta ton. Pada tahun 2025 yang akan datang, targetnya 1,8 juta ton. Kebutuhan gula nasional di tahun 2025 sekitar 3,5 juta ton, dimana 60% kebutuhan gula nasional bisa dipenuhi oleh PTPN Group," ungkap Direktur Utama PTPN III M. Abdul Ghani dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi mencapai target swasembada gula, PTPN Group membutuhkan lahan tebu kurang lebih seluas 250.000 hektare. Saat ini, total luas lahan tebu milik PTPN Group berkisar 150.000 hektare.
Untuk menambah total luas lahan tebu, PTPN menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk pemanfaatan tanah bengkok, lahan PT Perhutani, petani, dan pihak lainnya.
Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.
Penanaman tebu perdana di Desa Kuripan, Batang ini selaras dengan Program Makmur, yaitu program inisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang dijalankan oleh PTPN group, dalam rangka penyediaan pupuk non-subsidi untuk mendukung budidaya perkebunan.
"Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani. Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN," kata Abdul Ghani.
PT Sinergi Gula Nusantara turut terlibat dalam proyek ini. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertindak sebagai pembeli hasil panen petani (off taker). Sementara itu, PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kujang Cikampek, menjadi penyedia pupuk, sarana dan prasarana pertanian, pendampingan serta aplikasi teknologi pertanian.
Sedangkan perbankan BUMN (Himbara) akan dilibatkan dalam pemberian kredit. PTPN Group optimis, kolaborasi dengan BUMN lain salah satunya melalui Program Makmur ini mampu meningkatkan produktivitas tebu dan mendorong ketersediaan gula dalam negeri.
(hal/dna)