Data Kemenparekraf RI menyebutkan, pada 2021 transaksi ekspor UMKM menyumbang 15% dari total keseluruhan jual beli antar negara di Indonesia. Inilah yang membuat pemerintah getol untuk mendorong perkembangan berbagai bentuk usaha UMKM di Indonesia.
Tembusnya transaksi di pasar global membuat UMKM 'naik kelas'. Efeknya adalah meningkatnya jumlah investor sehingga berpengaruh pada serapan tenaga kerja. Di sisi lain, Kementerian Koperasi dan UMKM RI berencana meningkatkan target transaksi di pasar global menjadi 17% pada 2024 mendatang. Namun, ada beberapa kendala yang perlu ditangani sektor UMKM secara serius.
Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki menjelaskan 2 tantangan besar yang dihadapi oleh para exportir dalam sector UMKM. Pertama adalah biaya logistik yang terlampau tinggi. Menurutnya, akses untuk memperoleh fasilitas ekspor seperti container membuat transaksi menjadi terhambat. Mahalnya biaya menjadi salah satu faktur fluktuasi harga barang sehingga menjadi celah persaingan dengan produk dari negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulitnya memperoleh market intelligence menjadi isu lain yang perlu diperbincangkan. Teten berpendapat, apabila kebutuan market intelligence terpenuhi, maka akan banyak peluang yang bisa dimasuki. Selain itu, market intelligence dapat menjadi agen-agen product knowledge bagi produk UMKM yang ingin menembus pasar dunia.
"UKM sulit menembus pasar ekspor karena minimnya pengetahuan tentang pasar luar negeri, kualitas produk, kapasitas produksi, biaya sertifikasi yang tidak murah, hingga kendala logistik," ujar Teten, dikutip dari CNBC
KBRI menjadi salah satu pihak potensial yang dapat melakukan market intelligence. Sebagai poros depan duta negara, KBRI menjadi jembatan bagi seluruh produk dalam negeri untuk masuk ke negara dimana perwakilan itu berada.
KBRI Indonesia untuk Kairo Mesir adalah contoh nyata. Peningkatan permintaan produk Indonesia di wilayah Mesir menjadi gerbang untuk pasar Afrika secara umum. Berbagai komoditas dari Indonesia menjadi kebutuhan utama sebagian warga Mesir.
d'Mentor akan membahas bagaimana kiat membuka jaringan penjualan produk di kawasan Mesir. Bukan hanya itu, d'Mentor juga akan membahas potensi impor barang-barang Mesir yang menjadi primadona warga muslim di Indonesia.
Menghadirkan M. Aji Surya (Wakil Duta Besar Indonesia untuk Mesir) dan Nanang Shofinal Johan (Pelaku UMKM Komoditas Ekspor) langsung dari Mesir, saksikan live d'Mentor sore ini pukul 16.00 wib di kanal youtube, facebook, dan web detikcom. Bagi anda yang ingin bertanya langsung, silakan bergabung melalui link zoom yang akan ditampilkan di sepanjang acara.
(vys/vys)