Prasetyo mengatakan Kadin Indonesia akan membawa delegasi pengusaha eksportir dan importir dari Indonesia dalam 'Trade and Investment Roadshow' ke beberapa negara Amerika Tengah, Kuba dan CARICOM, termasuk PANAMA pada bulan September 2022.
KADIN mencatat, ekspor Indonesia ke Panama mencapai US$ 83,66 juta di 2019 turun menjadi US$ 75,22 juta di 2020 dan meningkat kembali menjadi US$ 91,15 juta pada 2021.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Panama antara lain, produk peternakan, minyak nabati, alas kaki, kendaraan selain kereta, karet, mesin listrik dan produk optik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara impor Indonesia dari Panama pada tahun 2019 mencapai US$ 29,23 juta naik menjadi US$ 33,84 juta pada 2020 kemudian pada 2021 naik lagi menjadi US$ 82,31 juta.
Komoditas impor Indonesia dari Panama antara lain kapal, besi dan baja, kulit mentah, mesin, berbagai produk manufaktur, tekstil yang dilapisi atau dilaminasi dan mesin listrik.
Total perdagangan di 2019 mencapai US$ 112,90 juta di 2020 turun menjadi US$ 109,05 juta kemudian 2021 meningkat kembali mencapai US$ 173,46 juta dengan defisit untuk Panama.
Investasi Panama di Indonesia antara lain terdiri dari 28 proyek dengan nilai US$ 500 ribu di 2020, dan 14 proyek dengan investasi mencapai US$ 1,2 juta di 2021.
Simak Video "Video: Presiden Panama Tegaskan Terusan Panama Tetap Dikelola Negaranya"
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)