Cetak Rekor di Tengah Pandemi, Laba BUMN Penyeberangan Tembus Rp 326 M

Cetak Rekor di Tengah Pandemi, Laba BUMN Penyeberangan Tembus Rp 326 M

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 10 Apr 2022 21:00 WIB
Kendaraan keluar dari kapal melintas di dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (12/3/2021). PT Asdp Ketapang akan melakukan penutupan aktivitas penyeberangan dimulai pada 14 Maret pukul 00.00 WIB dan dibuka kembali pada 15 Maret pukul 05.00 WIB untuk menghormati umat Hindu di Bali yang merayakan Hari Raya Nyepi Caka 1943. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Foto: ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA
Jakarta -

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membukukan pendapat sebesar Rp 3,55 triliun dan laba bersih Rp 326,3 miliar. Laba tersebut diklaim tertinggi sepanjang sejarah.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi mengatakan, tahun 2021 menjadi periode pemulihan kinerja bisnis ASDP sejak COVD-19 yang berdampak penurunan signifikan hampir seluruh industri di Tanah Air.

"Pendapatan tahun 2021 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum COVID-19 di tahun 2019 sebesar Rp 3,31 triliun dan naik 13,45% dibanding realisasi tahun 2020 sebesar Rp 3,1 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 293,3% dari target, dan mengalami pertumbuhan 80,13 % dari laba di tahun 2020 sebesar Rp 181,14 miliar. Capaian laba bersih 2021 ini, tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencapaian kinerja positif tahun 2021 dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 4,42 juta orang atau naik sebesar 12% dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 3,95 juta orang.

Lalu kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 2,39 juta unit atau turun 12% dari 2,73 juta unit, kendaraan roda 4/lebih mencapai 2,92 juta unit atau naik 41% dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 2,07 juta unit, dan barang mencapai 2,46 juta ton atau naik 149% bila dibandingkan realisasi tahun 2020 sebanyak 990 ribu ton.

ADVERTISEMENT

"Selama pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya," ujar Ira.

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05% lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91%. Selanjutnya, BOPO tahun 2021 sebesar 91,51% lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 98,39%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

Hal yang sama dengan peningkatan Cash Ratio sebesar 276,58% tumbuh sebesar 88,5% dari tahun 2020, dan Current Ratio sebesar 324,45% tumbuh sebesar 87,78% dari tahun 2020.

"Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98%, dan Debt to Equity 8,67%," tuturnya.

Selain itu, tahun 2021 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp 790,83 miliar, tumbuh sebesar 42,17% dari tahun 2020 sebesar Rp 556,24 miliar.

(acd/dna)

Hide Ads