Warga Nepal Merana Akibat Krisis: Harga Sembako dan BBM Kompak Naik

Warga Nepal Merana Akibat Krisis: Harga Sembako dan BBM Kompak Naik

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 14 Apr 2022 09:26 WIB
Bendera Nepal
Harga Bahan Pokok di Nepal Naik/Foto: (iStock)
Jakarta -

Lonjakan biaya hidup terjadi di sejumlah negara, termasuk Nepal. Setiap hari, Pampa Khatri, ibu dua anak berusia 37 tahun membawa sekeranjang sayur lebih dari 30 kilogram (kg) untuk dijual.

"Kami berjuang untuk mengatur pengeluaran kami karena biaya kebutuhan pokok naik," kata Khatri yang menjual sayur di Kathmandu dikutip dari BBC, Kamis (14/4/2022).

Khatri tinggal di distrik Bhaktapur dekat Kathmandu bersama keluarganya. Hari-harinya dimulai sejak dini hari pukul 03.00 ketika ia membeli sayuran dari desa terdekat. Sayuran tersebut kemudian dibawa dengan transportasi umum ke kota untuk diijual dengan penghasilan US$ 20 atau Rp 286.000 (kurs Rp 14.300).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suami saya tidak bekerja. Jadi, keluarga saya bergantung pada penghasilan saya, dan saya juga harus membiayai sekolah kedua putra saya," tuturnya.

Ia juga dihadapkan dengan kenaikan harga bahan pokok dan transportasi. Ini menjadi beban baginya.

ADVERTISEMENT

Nepal, dengan populasi sekitar 29 juta penduduk merupakan negara yang berada di antara India dan China. Nepal sangat bergantung kepada India untuk bahan penting, termasuk bahan bakar.

Harga satu liter minyak bunga matahari yang digunakan untuk memasak naik dari US$ 1,32 per liter menjadi US$ 2,39 per liter. Harga beberapa bahan pokok telah naik di Nepal.

Bagaimana daya beli masyarakat? Cek halaman berikutnya.

Namun, kondisi di pasar sayur dan umum masih tetap ramai. Para pedagang masih menjual sayuran, daging, serta ikan, dan bahan makanan lainnya. Meskipun banyak pemilik toko mengeluh bahwa pelanggan kini membeli dalam jumlah sedikit dengan tawar-menawar harga.

Seorang pemilik toko mengatakan kenaikan harga bahan bakar membuat pengeluaran lebih untuk truk dan van yang mengangkut sayuran dan barang lainnya.

Ada ratusan kendaraan baru setiap tahunnya yang membuat permintaan bahan bakar meningkat.

"Kami mempertimbangkan untuk menyatakan akhir pekan dua hari, bukan hanya Sabtu sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi minyak bumi," kata Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi, Gyanendra Bahadur Karki.

Pihak berwenang Nepal juga dapat membatasi kendaraan pribadi di kota-kota dengan hanya mengizinkan akses pelat nomor genap dan ganjil pada hari-hari alternatif, untuk mengurangi kendaraan dan menghemat bahan bakar.


Hide Ads